Laporkan Masalah

Wacana Kekuasaan Fundamentalisme (Analisis Relasi Wacana Dan Kekuasaan Terhadap Fundamentalisme Islam Di Media Sosial)

TSABIT AL-BANANI, Prof. Dr. Susetiawan, SU.

2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Tema Fundamentalisme menjadi sangat aktual untuk di perbincangkan akhir-akhir ini baik oleh pemerintah maupun masyarakat di Indonesia bahkan di dunia, fundamentalisme kerap kali dimengerti oleh sebagian besar masyarakat sebagai masalah yang sangat membahayakan karena pemahaman mereka yang acap kali menggunakan teks keagamaan sebagai satu-satunya ideologi yang paling benar untuk melawan kelompok lain yang berseberangan. Fundamentalisme kerap kali menggunakan kekerasan sebagai tujuan perjuangan. sejak munculnya al- Qaidah dan beberapa kelompok lain garis keras di timur tengah, kini masyarakat dunia digemparkan dengan muculnya gerakan bersenjata ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) yang mengakibatkan tragedi kekerasan dan kemanusiaan di timur tengah, tak pelak hal ini semakin menyita perhatian dunia tatkala ribuan orang tewas dan ratusan ribu pengungsi membanjiri Eropa. Wacana kekuasaan fundamentalisme yang termediakan di media sosial memiliki keteraturan dan keterhubungan antara satu wacana dengan wacana yang lain yang dianggap sebagai pengetahuan tentang kebenaran dalam formasi diskursif. Hal ini menurut Foucault, Apa yang dianggap sebagai kebenaran (truth) ditentukan oleh regime of truth (rezim kebenaran) yang beredar dan dikuatkan oleh wacana yang berlaku. Metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah metode analisis dari Sara Mills, metode ini melihat posisi subyek dan obyek, dan posisi pembaca dalam representasi wacana fundamentalisme Islam di media sosial, kemudian melihat posisi wacana tandingan sebagai bagian untuk menganalisa pemaknaan yang sebenarnya. Untuk meneliti wacana fundamentalisme Islam, maka stement-statement dari akun kelompok fundamentalis Islam yang ada di media sosial dianalisis dengan menggunakan metode ini. Media sosial yang semakin populer telah menjadi gaya hidup dan terbukti menjadi sarana efektif bagi kelompok fundamentalis Islam untuk menyebarkan ide, gagasan dan ideologinya, Media sosial seperti facebook dan twitter juga dimanfaatkan kelompok fundamentalis sebagai sarana propaganda dan kampanye untuk menebarkan ideologi yang mereka anut. Wacana fundamentalisme Islam di media sosial merupakan hasil atau pengaruh dari perjuangan kekuasaan. Kontestasi wacana fundamentalisme Islam ini untuk memperebutkan dominasi. Wacana dari kelompok fundamentalis Islam diarahkan untuk membentuk tindakan atau hubungan antara individu yang dinegosiasikan dalam setiap interaksi dalam hal ini perang statement antara yang menyetujui ide wacana fundamentalisme dengan wacana yang bersebrangan..

The theme Fundamentalism became very real to the talk lately both by governments and communities in Indonesia even in the world, fundamentalism is often understood by most people as a dangerous problem because of their understanding that often use religious texts as the only ideology the most right against another group opposed. Fundamentalism often use violence as an objective of the struggle. since the emergence of al-Qaeda and some other groups hardliners in the middle east, now the world community electrifed with the emergence of armed movements ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), which resulted in the tragedy of violence and humanity in the Middle East, no doubt it is increasingly seized the world's attention when thousands of people were killed and hundreds of thousands of refugees flooded Europe. Discourse power fundamentalism which is in social media in order andconnectedness between one discoursewith another discourse that is regarded as the knowledge of the truth in the discursive formation. This is according to Foucault, What counts as truth (truth) is determined by the regime of truth (truth regime) outstanding and strengthened by the prevailing discourse. The scientific method used in this qualitative research is the analysis method of Sara Mills, this method see the position of the subject and the object, and the position of the reader in the representation of the discourse of Islamic fundamentalism in social media, then saw the position as part of counter-discourse to analyze the actual meaning. To investigate the discourse of Islamic fundamentalism, then statement�s of account of Islamic fundamentalist groups that exist in social media were analyzed by using this method. Social media has become an increasingly popular lifestyle and proved to be an effective means for Islamic fundamentalists to spread ideas, ideas and ideology, social media such as facebook and twitter also used by fundamentalists as a means of propaganda and campaigns to spread the ideology they profess. Islamic fundamentalism discourse in social media is the result or the effect of the power struggle. Contestation discourse of Islamic fundamentalism is to establish dominance. The discourse of Islamic fundamentalist groups were directed to establish actions or relationships between individuals who negotiated in every interaction in this war between the statement that approves the idea of fundamentalism discourse with countre-discourse.

Kata Kunci : Wacana Kekuasaan, Relasi Wacana, Fundamentalisme Islam/ Discourse, Power, Discourse Relations, Islamic Fundamentalism, Social Media

  1. S1-2016-257521-abstract.pdf  
  2. S1-2016-257521-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-257521-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-257521-title.pdf