EFEKTIVITAS MEDIASI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA BIDANG INFORMASI PUBLIK DI KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA TIMUR

WAHYU SAPUTRA, DR. Sutanto, S.H.,M.S

2016 | Tesis | S2 HUKUM LITIGASI

Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat menganalisis efektivitas mediasi dalam penyelesaian sengketa bidang informasi publik di Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur serta untuk menganalisis upaya yang dilakukan oleh mediator dan komisioner Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan efektivitas mediasi dalam penyelesaian perkara sengketa informasi publik. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian normatif-empiris dan yuridis empiris. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif-analitis. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induktif-deduktif. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas mediasi sebagai penyelesaian sengketa bidang informasi publik di Komisi Informasi Jawa Timur, diantaranya; faktor hokum (UU KIP dan Perki No. 1 Tahun 2013), faktor penegak hokum (mediator), faktor sarana prasarana, faktor kesadaran hokum dan kepatuhan hokum masyarakat, dan faktor budaya hokum (budaya birokrasi). Masih ada beberapa kekurangan dari faktor-faktor tersebut sehingga mempengaruhi pelaksaan mediasi dalam penyelesaian sengketa di Komisi Informasi Jawa Timur. Berangkat dari persoalan tersebut, hasil penelitian tentang upaya yang dilakukan oleh mediator dan komisioner Komisi Informasi Jawa Timur untuk meningkatkan efektivitas mediasi ditemukan beberapa program yang dilaksanakan yaitu, pertama, Program penyusunan Buku Pedoman Hukum Acara dalam Proses Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur. Kedua, program peningkatan kepasitas dan kualitas mediator Komisi Informasi Jawa Timur Ketiga, program sosialisasi tentang UU KIP dan peraturan turunannya kepada masyarakat dan badan publik. Keempat, program edukasi kepada masyarakat dan badan publik (pihak-pihak yang bersengketa) tentang mediasi sebagai alternatif utama penyelesaian sengketa. Hasil dari upaya-upaya tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa bidang informasi public di Komisi Informasi Jawa Timur menjadi efektif. Berdasarkan hasil putusan sengketa informasi mulai dari tahun 2010 sampai tahun 2015 bisa dikatakan cukup efektif dengan jumlah putusan mediasi 255 kasus (64,88%) dan putusan ajudikasi 138 kasus (35,12%).

The purpose of this research is to analyze the effectiveness of mediation in resolving disputes of public information field at committee of information in east java and to analyze the efforts made by the mediator and commissioner of East Java Province Information Commission in improving the effectiveness of mediation in resolving case of public information disputes. The research method used in this research is the method of normative-empirical and empirical legal research. In this study, data analysis method used is the method of data analysis descriptive-analytic. Conclusion is done by inductive-deductive method. The results showed there are several factors that influence the effectiveness of mediation as a dispute resolution of public information field in the Information Commission of East Java, including; factor of law (UU KIP and Perki No. 1 in 2013), law enforcement factors (mediators), infrastructure factors, factors of legal awareness and legal compliance community, and cultural factors legal (bureaucratic culture). There are still some weakness of the factors that affect the implementation of mediation in resolving of disputes at East Java Information Commission. Departing from these issues, the results of the efforts made by the mediator and commissioner of the Information Commission of East Java to increase the effectiveness of mediation found some programs are implemented, that is, first, Program Handbook preparation Procedural Law in the Public Information Dispute Resolution Process in East Java Provincial Information Commission. Second, programs of capacity and quality improvement to mediator East Java Information Commission. Third, socialization program about the Law of Public Disclosure and the regulations therein. Fourth, the educational program to the public and public bodies (the parties to the dispute) about mediation as the main alternative dispute resolution. The results of these efforts show that the implementation of mediation as an alternative dispute resolution of public information field in East Java Information Commission becomes effective. Based on the outcome of dispute information from 2010 through 2015 can be quite effective with decision number 255 mediation cases (64.88%) and the decision of adjudication 138 cases (35.12%).

Kata Kunci : Kata Kunci : Efektivitas, Mediasi, Penyelesaian Sengketa