Laporkan Masalah

MEROKOK, KONSUMSI SAYURAN DAN BUAH, AKTIVITAS FISIK, DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI INDONESIA

DIYAN YUNANTO S., Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, Ph.D dan Dr. Ir. I Made Alit Gunawan, MSi

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Penyakit jantung koroner bertanggung jawab atas sejumlah besar kematian dini, penurunan kualitas hidup, dan tingginya biaya sistem kesehatan. Seseorang dengan lebih dari 1 faktor risiko memiliki kerentanan yang lebih tinggi dalam perkembangan penyakit ini. Lebih dari 3/4 kasus PJK dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup dan fokus terhadap faktor risiko sedari dini. Faktor risiko PJK yang potensial untuk dicegah dan diperbaiki adalah kebiasaan merokok, kurangnya konsumsi sayur dan buah, dan gaya hidup sedenter. Tujuan: Mengetahui hubungan antara merokok, konsumsi sayur dan buah, dan aktivitas fisik dengan PJK di Indonesia. Metode: Disain penelitian ini adalah cross-sectional. Data didapatkan dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Teknik pengambilan sampel pada Riskesdas 2013 adalah multistage cluster sampling. Subjek pada penelitian ini berjumlah 722.329 responden berusia di atas 15 tahun yang menjawab pertanyaan tentang PJK. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil: Terdapat prevalensi PJK yang lebih tinggi pada kelompok orang yang pernah rutin merokok dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak pernah merokok [5,47 (4,98-6,01) p = 0,00]. Pada orang yang mengonsumsi sayur dan buah kurang dari 5 porsi per hari, prevalensi PJK ditemukan 1,58 kali lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih dari porsi tersebut [(0,53-0,74) p = 0,00]. Pada mereka yang tidak melakukan aktivitas berat atau yang hanya melakukan kurang dari 80 menit setiap minggunya ditemukan prevalensi PJK yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang jauh lebih aktif [2,63 (2,44-2,86) p = 0,00]. Kesimpulan: Status merokok, konsumsi sayur dan buah, dan aktivitas fisik memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian penyakit jantung koroner pada orang di atas usia 15 tahun di Indonesia.

Background: Coronary heart disease (CHD) is responsible for a substantial amount of early deaths, reduced quality of life and significant costs to the health and social care system. Having more than one risk factor tends to magnify the risk of disease. More than 3/4 CHD cases can prevented by lifestyle changes and focus on earlier risk factors management. The preventable and modifiable potential risk factors of CHD such as cigarette smoking, sedentary lifestyle and inadequate of vegetable and fruit intake. Objective: To determine the relationship between cigarette smoking, vegetable and fruit consumption, physical activity and coronary heart disease in Indonesia. Method: This study used a cross-sectional design. Data was obtained from Basic Health Research (Riskesdas) 2013. Riskesdas 2013 used multistage cluster sampling. Subject in this study were 722.329 respondents above 15 years old in Indonesia who answered the CHD questions which was selected purposively. Data was analyzed by using descriptive analysis, chi-square and multiple logistic regression. Results: The group who have been regularly smoke have a higher prevalence of CHD compared to those who never smoked [5,47 (4,98-6,01) p = 0,00]. The group who ate fruits and vegetables less than five servings per day had 1,58 times prevalence of CHD lower than the group who consumed more than five servings. [(0,53-0,74) p = 0,00]. Those who did not perform vigorous-intensity physical activity or who only did it less than 80 minutes per week had a higher prevalence of CHD than those who were more active [2,63 (2,44-2,86) p = 0,00]. Conclusion: Smoking status, fruit and vegetable consumption and physical activity had a significant association with CHD events in people above 15 years old in Indonesia.

Kata Kunci : penyakit jantung koroner, merokok, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik

  1. S2-2016-339128-bibliography.pdf