Laporkan Masalah

TERMINAL PELABUHAN PENUMPANG KAPAL PESIAR DI KAWASAN SUNDA KELAPA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISM

RAY IRFAN, Dr.Ir.Budi Prayitno, M.Eng.

2016 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17,508 pulau yang tersebar di 33 provinsi. Dengan wilayah laut yang luas (kurang lebih 5,8 juta km2) memerlukan suatu sistem transportasi laut yang sangat memadai dan efektif. Transportasi laut merupakan elemen penting bagi bangsa Indonesia dikarenakan sistem perhubungan laut menjadi salah satu faktor penentu kelancaran hubungan ekonomi, politik dan sosial dengan negara-negara lain. Tetapi beberapa sarana pelabuhan masih dibawah standar yang ada. Mengacu kepada visi dan misi presiden Indonesia Joko Widodo yang menginginkan Indonesia menjadi poros maritim di dunia, 10 pelabuhan akan diperbaiki untuk dapat memenui standar berlabuhnya kapal pesiar. Salah satu pelabuhan yang menjadi target area untuk dikembangkan adalah pelabuhan Sunda Kelapa. Hal ini dikarenakan lokasinya yang strategis berada di utara kota Jakarta dan juga memiliki banyak faktor yang menguntungkan lainnya dilihat dari sisi ekonomi-sosial, geo-politik serta sejarah dan budaya. Dengan banyak keunggulan tersebut, wilayah ini dapat berpotensi untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung. Pelabuhan Sunda kelapa memungkinkan untuk dikembangkan menjadi "destination port" hanya sekedar singgah, dan mungkin juga bisa dikembangkan lebih lagi untuk menjadi "turn-around port" sebuah pelabuhan yang mengangkut penumpang untuk memulai dan mengakhiri perjalan. Dalam perancanganya, terminal penumpang kapal pesiar ini dikembangkan untuk memperkuat brand Pelabuhan Sunda Kelapa. Keunikan dari fasade terminal kapal pesiar ini diadopsi dari konsep pengembangan arsitektur regionalism, untuk mencapai sebuah desain yang "unity" melebur menjadi satu kesatuan yang saling terintegrasi. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya perancangan dan pengembangan proyek ini dapat menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung.

Indonesia is the world's largest archipelago consisting of 17,508 islands spread across 33 provinces. Approximately 5.8 million kilometres square of the country is surrounded by ocean, while 63.8% is covered with water. Due to these circumstances, Indonesia requires sea transportation that is satisfactory and effective. Sea transportation is an essential element that is associated with several features, such as economic, political and social related to connections with other countries. However, several seaports are below the standard criteria. According to the vision and mission of the President of Indonesia Joko Widodo, who wishes to make Indonesia the axis of the maritime world, 10 seaports will be reconstructed to meet the standard criteria for cruises ship to anchor. One of the target areas to develop in the future is Sunda kelapa seaport. This is due to the fact that it is a strategic location in north of Jakarta and has a number of beneficial factors, for instance socio-economic, geo-political and historic culture. This area has a number of advantages that might attract local people and tourists from around the world to visit the heritage seaport, which is rich in history and culture. As a result of its location, Sunda kelapa seaport has various opportunities to be developed as a cruise destination port to anchor in or as a turn around port used for departures and arrivals, or a destination end. This project will design a cruise passenger terminal seaport, whilst promoting Sunda kelapa as a strong brand and interesting seaport. The unique fasade for this terminal will be adopted from a regional architecture development concept to achieve a harmonious or its unity and integrated design. Therefore, this is expected to attract more local and foreign people to visit the location.

Kata Kunci : kapal pesiar, terminal, pelabuhan, arsitektur, heritage.

  1. S1-2016-318829-abstract.pdf  
  2. S1-2016-318829-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-318829-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-318829-title.pdf