Dinamika Kemitraan Industri Batik di DIY ( Studi Peran dan fungsi Kemitraan terhadap Dalam Menjaga Eksistensi dan regenerasi perajin batik di DIY )
MUH INDRA SETIAWAN, Dra. Susi Daryanti, M.Sc.
2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)Negara Indonesia memiliki berbagai macam kesenian, salah satunya adalah kesenian batik yang merupakan warisan budaya secara turun-temurun oleh Bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita wajib menjaga dan melestarikan agar menjadi kesenian yang mempunyai nilai jual tinggi dan mampu menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia di mata internasional. Dalam penelitian di Daerah Istimewa Yogyakarta, penulis ingin mengetahui bagaimana dinamika kemitraan perajin batik kecil di Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Penelitian yang dilakukan di di Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai dinamika kemitraan ini menggunakan Teori Aksi Weber mengenai perkembangan kemitraan. Dalam teorinya, Weber menjelaskan bahwa (1) tindakan manusia muncul dari kesadarannya sendiri sebagai subyek dan dari situasi eksternal dalam posisinya sebagai obyek, (2) Sebagai obyek manusia bertindak atau berperilaku untuk mencapai tujuan - tujuan tertentu. Jadi tindakan manusia bukan tanpa tujuan, (3) Dalam bertindak manusia menggunakan cara, teknik, prosedur, metode serta perangkat yang diperkirakan cocok untuk mencapai tujuan tersebut, (4) Kelangsungan tindakan manusia hanya dibatasi oleh kondisi yang tak dapat diubah dengan sendirinya, (5) Manusia memilih, menilai, dan mengevaluasi terhadap tindakan yang akan, sedang dan yang telah dilakukannya, (6) Ukuran - ukuran, aturan - aturan atau prinsip - prinsip moral diharapkan timbul pada saat pengambilan keputusan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan artikel, termasuk pustaka. Teknik peneltian yang digunakan adalah dengan pengambilan sampel dan penentuan informan (purposive sampling dan snowball sampling), meliputi pengrajin batik (5), dan pemerintah daerah. Untuk Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi, yaitu mencocokkan data yang diperoleh di lapangan, dalam hal ini adalah data antara para pengrajin batik dengan Kepala BBKB dan DEKRANASDA. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kemitraan perajin batik di DIY sudah berjalan sesuai program kemitraan dari pemerintah daerah atau Stakeholder lain, namun pelaksanaannya menuju regenerasi perajin mengalamai ketersendatan dikarenakan anak-anak perajin mayoritas memilih untuk mencari lahan pekerjaan yang lain, dan dari stakeholder lain semisal dari PERTAMINA hanya memberikan modal saja dan kelangkaan bahan baku, atau bahan baku yang mahal jika tersedia. Rekomendasi penelitian, yaitu hendaknya penyuluhan dan saling tukar pikiran oleh pemerintah daerah (DEKRANASDA dan BBKB) dilaksanakan secara rutin agar pemerintah.
Indonesia has a wide range of arts, one of them is batik which is belonging to the cultural heritage for generations in Indonesia. Therefore we are obliged to maintain and preserve in order to make a high end arts and keep Indonesias prestige among nation. In this study, the researcher want to know how the dynamic partnership of small batik artisans in Yogyakarta. This research about the dynamics of partnership using Action Weber Theory on the partnership development is conducted in Yogyakarta. Weber explained that (1) human actions emerged through his own consciousness as a subject and external situation as an object, (2) As an object, human act or behave in order to achieve a particular purpose. So human action is not an act without purpose, (3) In their actions, human have manners, techniques, procedures, methods and devices that are expected to achieve these objectives, (4) Human action continuity is limited by conditions that can not be changed on their own, (5 ) Human are able to choose, appraise, and evaluate the current actions, the next actions, and the actions that has done, (6) The scales, rules, or moral principles are expected to arise while decision made. It is a qualitative research. Data collection is done by observation, interviews, documentation and articles, including library resources. The researcher use sampling and informant determination (purposive sampling and snowball sampling), includes batik craftsmen (5), and local governments as research techniques. While for the data validity techniques the researcher used triangulation, it means as comparing the field research data, in this case is data between batik craftsmen and Chief of BBKB and DEKRANASDA. The finding of this study indicated that the partnership of batik craftsmen in DIY is already done based on partnership program from the local government or other Stakeholder, but the implementation towards the craftsmen regeneration experience stuttering because descendant of craftsmen majority chose other jobs, and from other stakeholders such as Pertamina, they only provides financial capital and scarcity materials, or expensive materials if available. Based on the finding mentioned before, the writer suggests that local government (Dekranasda and BBKB) should arrange regular elucidation and mutual exchange of ideas.
Kata Kunci : dinamika kemitraan, pengrajin batik Triangulasi ketersediaan bahan baku , pemerintah tidak menyediakan, regenerasi