Laporkan Masalah

Penerapan Asas Itikad Baik dalam Perjanjian Sewa Menyewa Repeater antara PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Yogyakarta dengan Pemilik

SINDY S GARTIKA, Taufiq El Rahman, S.H., M.Hum.

2016 | Skripsi | S1 ILMU HUKUM

Asas kebebasan berkontrak seringkali disalahgunakan dalam suatu pembuatan perjanjian dimana para pihaknya tidak memiliki posisi tawar yang seimbang, oleh karena itu perlu adanya asas itikad baik dalam pelaksanaan setiap tahap perjanjian. Penulisan hukum ini berfokus pada penerapan asas itikad baik dalam perjanjian sewa menyewa repeater dan upaya penyelesaian terhadap keterlambatan pemenuhan prestasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengkaji penerapan asas itikad baik dalam perjanjian sewa menyewa antara PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Yogyakarta dengan Pemilik. Metode penelitian ini merupakan penelitian normatif empiris. Penelitian hukum normatif dan empiris adalah suatu penelitian hukum yang mengkaji pelaksanaan ketentuan hukum positif terhadap peristiwa-peristiwa hukum yang terjadi. Kesimpulan dalam penulisan hukum ini adalah itikad baik telah dilakukan oleh kedua belah pihak dalam setiap tahapan perjanjian baik tahap pra kontrak, kontrakual dan post kontrak. Itikad baik dalam tahap pra kontrak dan kontraktual selain berdasar pada kejujuran dan kepatutan, juga didasarkan pada kecermatan dalam meneliti fakta material yang berkaitan dengan perjanjian. Itikad baik dalam tahap post kontrak lebih menekankan pada kepatutan dan kejujuran para pihak. Upaya penyelesaian yang diterapkan oleh penyewa dalam hal keterlambatan pemenuhan prestasi masih menunjukkan adanya wujud itikad buruk dimana penyewa tetap mengenakan denda kepada pemilik persewaan yang sedang mengalami keadaan memaksa (force majeure).

The principle of freedom of contracts is often misused in an agreement where it not balanced the bargaining position, hence the need for the principle of good faith in the execution of each stage of the agreement. Legal writing is focused on the implementation of principle of good faith in the rent agreement of repeater and a settlement efforts against delay in the fulfillment of the achievement. The purpose of this research was to know and examine the implementation of principle of good faith in the rent agreement of repeater between PT PLN (Persero) Service Area and Yogyakarta Network with the owner. The research method is a normative empirical research. The normative and empirical legal research is a legal research that examines the implementation of the provisions of positive law against legal events that occur. The conclusion of this legal writing is good faith have been made by both parties at every stage of both the pre-contractual agreement, contractual and post-contractual. Good faith in the pre-contractual and contractual stages in addition, based on honesty and decency, is also based on thoroughness in researching material facts relating to the agreement. Good faith in the post-contractual stage more emphasis on decency and honesty of the parties. A settlement efforts applied by the tenant in terms of delay in the fulfillment of the achievements still indicates a form of bad faith where the tenant still impose a fine to the owners of rental which is experiencing a state of force majeure.

Kata Kunci : Penerapan Asas, Itikad Baik, Perjanjian Sewa Menyewa

  1. S1-2016-334273-abstract.pdf  
  2. S1-2016-334273-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-334273-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-334273-title.pdf