PENGARUH INTERVENSI FASILITATOR IMPLEMENTASI TERHADAP PENGGUNAAN E-LOGISTICS DI INSTALASI FARMASI PROVINSI DIY DAN INSTALASI FARMASI KOTA YOGYAKARTA

SAPTANTI UTSNIYATUL , Dr. Dra. Erna Kristin, Apt., M.Si.; dr. Guardian Yoki Sanjaya, MHlthInfo

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Salah satu dampak negatif dari kurang baiknya pengelolaan obat adalah tingginya tingkat pemusnahan obat karena adanya obat rusak atau kadaluarsa, seperti yang dilakukan Instalasi Farmasi Provinsi DIY pada tahun 2013 yang menghabiskan biaya Rp 64.995.250,00. Salah satu cara peningkatan pengelolaan obat adalah melalui penggunaan Sistem Informasi Manajemen Logistik yang handal. Sistem e-Logistics merupakan Sistem Informasi Manajemen Logistik terkomputerisasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan namun sampai saat ini belum berhasil diimplementasikan. Tantangan implementasi Sistem e-Logistics diantaranya adalah resistensi dari para pengguna. Resistensi tersebut dapat muncul salah satunya dikarenakan perlunya effort yang besar untuk menjalankan suatu sistem yang baru Karenanya, peneliti bermaksud melakukan penelitian mengenai pengaruh intervensi Fasilitator Implementasi terhadap kesuksesan penggunaan Sistem e-Logistics. Fasilitator Implementasi yang dimaksud disini adalah tenaga luar yang tidak terikat dengan kegiatan rutin Instalasi Farmasi dan yang memiliki latar belakang kefarmasian dengan tugas pokok membantu proses alih teknologi dari sistem manual ke sistem komputerisasi. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh adanya Fasilitator Implementasi terhadap penggunaan Sistem e-Logistics Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimental dengan rancangan pre dan post test tanpa kontrol. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Farmasi Kota Yogyakarta dan Instalasi Farmasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Informasi didapat dari pelaksanaan wawancara mendalam dan observasi. Hasil Penelitian : Implementasi Sistem e-Logistics di Instalasi Farmasi Provinsi DIY sukses dilaksanakan dengan bantuan adanya Fasilitator Implementasi. Fasilitator Implementasi sangat dibutuhkan, terutama dalam masa transisi dari sistem lama ke sistem baru, dimana kemungkinan terjadinya masalah cukup besar. Kesimpulan : Fasilitator Implementasi berpengaruh pada Kesuksesan Penggunaan Sistem e-Logistics di Instalasi Farmasi Provinsi DIY dimana Level bisnis Instalasi Farmasi berbeda akan memberikan hasil yang berbeda. Baik Kepemimpinan maupun SDM Instalasi Farmasi tidak berpengaruh pada Kesuksesan Penggunaan Sistem e-Logistics di Instalasi Farmasi Provinsi DIY dan Instalasi Farmasi Kota Yogyakarta.

Background : The increase of expired drugs is one of the negative effect of bad handling in drug management, like the case in DIY Provincial Pharmaceutical Warehouse that needs approximately 64 million rupiahs for drugs destruction in 2013. One of the options to improve drug management is through the use of a good Logistics Management Information Systems. E-Logistics is a computerized Logistics Management Information Systems developed by the Ministry of Health, but with low implementation rate. One of the challenge for e-Logistics implementation were user resistance. The reason for user resistance is mainly because of the need for a great effort to carry out a new system. Therefore, the researchers intend to conduct research on the impact of Implementation Facilitator intervention towards e-Logistics implementation. Implementation Facilitator is the outside force that is not tied to the warehouse routines and have a pharmaceutical background with the main task to help the process of technology transfer from a manual system to a computerized system. Objective : The purpose of this research is determine the impact of Implementation Facilitator toward e-Logistics usage. Methods : This study is quasi-experimental design with pre and post test without control. The study was conducted at DIY Provincial Pharmaceutical Warehouse and Yogyakarta District Pharmaceutical Warehouse. Quantitative and qualitative data were both collected in this study. Information obtained by conducting observation and indepth-interview. Results : The results showed that e-Logistics System in DIY Provincial Pharmaceutical Warehouse were successfully implemented with the help of the Implementation Facilitator. Implementation Facilitator is needed expecially in transition times from the old system to the new system, when the possibility of arising trouble were significant. Conclusion : Implementation Facilitator have an impact on the success of e-Logistics System Usage in DIY Provincial Pharmaceutical Warehouse, where different Pharmaceutical Warehouse Business Level will provide different results. Both leadership and Human Resources have no effect on the success of e-Logistics System Usage in DIY Provincial Pharmaceutical Warehouse and Yogyakarta District Pharmaceutical Warehouse.

Kata Kunci : fasilitator implementasi, implementasi sistem, kesuksesan sistem informasi, manajemen obat, sistem informasi, Sistem Informasi Manajemen Logistik