Laporkan Masalah

GERAKAN SOSIAL LINGKUNGAN PEMUDA NU Studi Pada Front Nahdliyin Untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA).

ACH FIKRI SYAHRUL MUBAROK, Hakimul Ikhwan, Dr.,S.Sos.,M.A.

2016 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Peran gerakan sosial terhadap transformasi sosial di masyarakat menjadi sesuatu yang tidak terelakkan. Gelombang gerakan sosial tersebut terus menerus diproduksi dan mengalami dinamikanya sendiri. Salah satu diantara banyak faktor yang menjadikan gelombang gerakan sosial tidak pernah surut adalah protes-protes berkaitan dengan kontestasi merebutkan Sumber Daya Alam (SDA). Salah satu aktor gerakan sosial tersebut adalah Organisasi Front Nahdliyin Untuk Kedulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA). Organisasi tersebut sebagian besar anggotanya adalah pemuda dan memiliki basis dengan warga Nahdliyin. Penelitian ini mencoba mendiskripsikan dan menganalisis secara sosiologis gerakan sosial yang dilakukan oleh FNKSDA. Gerakan sosial-lingkungan oleh kelompok pemuda muncul dalam tubuh ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU). Kondisi defisit kedaulatan sumber daya alam di Indonesia mendorong sekelompok pemuda NU membangun organisasi gerakan sosial-lingkungan yang yang berbasis jaringan dengan komunitas Nahdlatul Ulama. Organisasi yang resmi berdiri pada 9 desember 2013. Awalnya FNKSDA muncul akibat dari kekecewaan sebagian pemuda NU terhadap kelompok NU structural dan pemerintah. Sebab, kelompok elit NU yang duduk struktural dianggap kurang peduli terhadap isu kedaulatan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan-sosial hidup rakyat Indonesia, khususnya warga NU. Pemerintah dan kelompok NU struktural menurut FNKSDA kurang bertanggung jawab terhadap kedaulatan SDA serta dampak sosial-lingkungan yang ditimbulkan. Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan penelitian tentang, bagaimana proses gerakan pemuda NU di dalam Front Nahdliyin Untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) dalam menjalankan agenda-agenda gerakan sosial-lingkungan? Berawal dari pertanyaan itu, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif-kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi pustaka. Pendekatan ini mencoba menggambarkan fenomena sosial yang terjadi pada permasalahan yang akan diteliti yang kemudian dilakukan proses penyusunan-penjelasan-tahap analisa. Penelitian diskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesa tertentu tetapi menggambarkan tentang apa adanya tentang suatu variable, gejala atau keadaan sosial. Secara keseluruhan penelitian ini mengkaji pembentukan gerakan yang dilakukan oleh FNKSDA. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji bagaimana organisasi yang utamanya dimotori oleh pemuda NU ini dalam melakukan kritik dan perlawanan terhadap pemerintah yang lemah terhadap Industri ekstraktif multinasional. Studi ini menghasilkan pemahaman baru terkait konfigurasi protes-protes kolektif salah satu gerakan sosial-lingkungan yang membawa ideologi serta simbol-simbol agama sebagai alat perjuangan. Organisasi ini memiliki visi-misi yaitu, memperkuat dan mendukung perjuangan ekonomi-politik dan kultural masyarakat korban konflik SDA di Indonesia dan mengkokohkan kedaulatan masyarakat dalam tata milik, tata kelola, dan tata guna SDA.

The role of social movements towards social transformation in society is inevitable. Social movements constantly produced and experienced its own dynamics. One of the factors that make the social movements never subsided is protests about the contestation of natural resources. One of its actors is Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA). The members are mostly young person and has a base with Nahdliyin people. This study sociologically tries to describe and analyze the social movement undertaken by FNKSDA. Socio-environmental movement by the youth group emerged within the Islamic organization Nahdatul Ulama (NU). Sovereignty deficit of natural resources in Indonesia prompted a group of young men to create a social environmental organization whom related with NU community. The organizations was officially established on December 9th, 2013. Firstly, FNKSDA arise as a form of disappointment of mostly NU youth against NU structural group and the government. Therefore, the structural elite of NU considered to be less concerned about the issue of sovereignty of natural resources and socio-environmental sustainability of the people of Indonesia, especially NU members. According to FNKSDA, the structural elite of NU and the government is less responsible about natural resources and the socio-environmental impact caused. This study willing to answer the question about, how does the youth of FNKSDA running the agendas of their social-environmental movements? Starting from that question, this study uses qualitative descriptive research approach with collecting data from interviews, observations, and literature. This approach tries to describe social phenomenon according to the issues and then will be examined to be explained and analyzed at last. Overall this study examines the FNKSDA movements. In addition, this study also examines how the organizations whom primarily driven by NU as youth criticize and resistance to the government whose weak against multination extractive industries. This study generates new insights related to the configuration of collective protests of socio-environmental movement who brings ideology and religious symbol as means of struggle. This organizations vision and mission is to strengthen and support the economy-politic and cultural struggle of the people who had become the victim of natural resources conflict in Indonesia. Also cemented the sovereignty to people in owning, managing, the use of natural resources.

Kata Kunci : Nahdliyin, Organisasi Pemuda, Gerakan Lingkungan

  1. S1-2016-299196-abstract.pdf  
  2. S1-2016-299196-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-299196-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-299196-title.pdf