Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Penilaian Kinerja Kerja
SURYANI IKASARI, Prof. Dr. Bambang Riyanto. L.S. MBA., CMA
2015 | Skripsi | S1 AKUNTANSIPenelitian ini membahas tentang penerapan balanced scorecard sebagai tolok ukur penilaian kinerja kerja. Metode balanced scorecard dirasa cocok untuk objek penelitian ini yang penilaiannya berdasarkan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Metode ini mengusulkan solusi penilaian kinerja yang lebih rinci dan menyeluruh untuk sebuah organisasi. Objek penelitian adalah RS. Mata DR Yap (RSY) yang merupakan rumah sakit khusus mata satu-satunya kala itu di Yogyakarta. Penelitian di rumah sakit ini dilakukan dengan cara menganalisis perbandingan sistim penilaian kinerja RSY yang dipakai saat ini dengan sistim penilaian kinerja menggunakan balanced scorecard data tahun 2012-2013. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penilaian dengan balanced scorecard dapat dipakai di RSY dan efektif dalam membantu manajemen menemukan kelemahan-kelemahan di masing-masing perspektif balanced scorecard. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa RSY lebih baik menggunakan balanced scorecard dibanding dengan menggunakan sistim penilaian kinerja sendiri. Sistim penilaian kinerja RSY saat ini belum efektif dan efisien dalam prakteknya.
The research examines balance scorecard implementation as benchmarks for performance assessment. Balanced scorecard method is deemed suitable for this research object compose on judgment with four perspectives: financial perspective, customer perspective, internal business, and learning and growth perspective. This method proposed solution for performance assessments to be more detailed and thorough for an organization. The object of research is the Rumah Sakit Mata DR Yap (RSY) which is a specialized hospital for eyes. It is the only specialized hospital for eyes at Yogyakarta when the research begins. This research is done by analyzing comparison between hospital�s ratios on normal performance appraisal system with balanced scorecard performance assessment system. The comparison contains data between 2012 until 2013 data. The results showed that the assessment of the balanced scorecard can be used in RSY and it is effectively helping management found weaknesses in each of the balanced scorecard perspectives. Thus, it can be deduced that RSY better to use a balanced scorecard rather than using its own performance appraisal system. RSY performance appraisal system is not effective and efficient in practice.
Kata Kunci : Balanced Scorecard, Kinerja, Rumah Sakit