MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA YANG BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN : DKI JAKARTA
SADAR PAKARTI BUDI, Prof.Ir.Wiendu Nuryanti,MArch.,Ph.D
2016 | Disertasi | S3 ILMU ARSITEKTURSetiap tahun kedatangan wisatawan domestik dan internasional cenderung selalu meningkat. Namun pertumbuhan kedatangan wisatawan ke DKI Jakarta lebih rendah dari pertumbuhan kedatangan wisatawan domestik dan lebih rendah dari pertumbuhan wisatawan internasional. Hal ini dikarenakan kurangnya daya saing dan keberlanjutan kawasan pariwisata yang mana meliputi delapan aspek yaitu: daya tarik wisata, sumber daya manusia, aksesibilitas, regulasi, pemasaran, kelembagaan, lingkungan, dan iklim usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan satu model strategi pengembangan kawasan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan. Metode penelitian campuran sekuensial kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk penelitian ini. Metode penelitian kuantitatif Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk menganalisis sisi permintaan berdasarkan sampel yang telah diambil dengan teknik purposive sampling pengunjung kawasan-kawasan pariwisata di DKI Jakarta. Kemudian, metode kualitatif Analytic Network Process (ANP) digunakan untuk menganalisis data sisi permintaan dan penawaran yang dikumpulkan dengan wawancara mendalam kepada pakar pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap elemen model hasil penelitian memiliki bobot prioritas yang berbeda. Sesuai dengan bobotnya, strategi utama pengembangan kawasan pariwisata adalah peningkatan kualitas pelayanan prima. Sedangkan strategi pendukung harus sesuai dengan urutan prioritas yaitu : pengembangan sumber daya manusia; pengembangan pariwisata berkelanjutan; komitmen pemangku kepentingan; dan pengembangan pemasaran. Model hasil penelitian dapat direplikasikan oleh pemerintah untuk penyusunan pedoman pengembangan kawasan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan di dalam sebuah kota. Model juga dapat digunakan oleh sektor swasta dalam menentukan kebijakan pengembangan bisnis, penyediaan ruang usaha kawasan pariwisata, dan formulasi strategi pengembangan kawasan pariwisata yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.
In general, the number of domestic and international tourists tends to increase every year. However, such growth is not reflected in the number of tourists visiting the capital city of DKI Jakarta, which is lower than the growth in the number of both domestic and international tourists. This discrepancy is due to lack of competitive power and sustainability in many tourism areas in Jakarta. There are eight aspects covered in the aforementioned two indicators: tourist attractions, human resources, accessibility, regulations, marketing, institutionalization, environment, and business climate. The purpose of this research is to develop a model of strategy in developing sustainable tourism areas that possess strong competitive power. The research employed a sequence of quantitative and qualitative approaches. The quantitative method Structural Equation Modeling (SEM) was used to analyze the demand side based on samples drawn using purposive sampling techniques on visitors at tourism areas in DKI Jakarta.The qualitative method Analytic Network Process (ANP) was used to analyze the data from demand and supply sides collected from in-depth interviews with tourism experts. Research results show that every element in the model has different weights in their priority assignment. Based on this priority setting, the main strategy in developing tourism areas is by improving the quality of service excellence. At the same time, the supporting strategies must be appropriate under the following priority order: human resources development, sustainable tourism development; stakeholders� commitment, and marketing development. The model resulted from the research can be replicated by the government to formulate a guideline in developing sustainable and competitive tourism areas within a city. It can also be used by the private sector to determine policies for their business development, provision of business space within tourism areas, and formulation of strategies to develop sustainability and competitive power.
Kata Kunci : Strategy, Development, Competitive Power, Areas, Tourism, Jakarta