Laporkan Masalah

RISK ASSESSMENT OF FOODBORNE DISEASES FROM Bacillus cereus USING DOSE-RESPONSE MODELS

YUNITA AJENG N, Dr. Ir. Retno Indrati, M.Sc. ; Prof. Toru Watanabe

2015 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN

Salah satu agen mikrobiologi yang penyebab penyakit yang dapat terbawa oleh makanan adalah B.cereus. Bakteri ini menyebabkan dua macam penyakit yaitu diare dan muntah. Berbagai macam makanan dapat terkontaminasi oleh bakteri ini seperti nasi, pasta, susu, sayuran, dan daging. Kasus keracunan makanan telah banyak dilaporkan di beberapa negara, sehingga perlu untuk dilakukan pengkajian bahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung parameter dose-response models B.cereus pada makanan dan melakukan pengkajian bahaya pada susu pasteurisasi dan nasi yang terkontaminasi oleh B.cereus. Beta-Poisson dan exponential dose-response models digunakan dalam pengkajian bahaya penyakit diare, sedangkan Weibull dose-response model digunakan dalam pengkajian bahaya penyakit muntah. Pencocokan model dilakukan dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation pada software R. Konsentrasi bakteri dihitung dengan Modified Gompertz Estimation. Hasil penelitian menunjukan beta-Poisson merupakan model yang paling cocok untuk penyakit diare dengan parameter optimal log α = -4.3 and log N50 = 59.3, sedangkan Weibull cocok untuk penyakit muntah dengan parameter log α = 0.98 and log β = 2.77. Pada pengaplikasian dose-response models, direkomendasikan untuk menyimpan susu pasteurisasi pada suhu 5-13°C kurang dari 10 hari. Penyimpanan nasi pada suhu ruang lebih dari 1 jam, tidak direkomendasikan.

PENGKAJIAN BAHAYA PENYAKIT YANG BERASAL DARI MAKANAN OLEH Bacillus cereus MENGGUNAKAN DOSE-RESPONSE MODELS INTISARI Oleh: YUNITA AJENG NURMANGIRASARI 11/311456/TP/09947 Salah satu agen mikrobiologi yang penyebab penyakit yang dapat terbawa oleh makanan adalah B.cereus. Bakteri ini menyebabkan dua macam penyakit yaitu diare dan muntah. Berbagai macam makanan dapat terkontaminasi oleh bakteri ini seperti nasi, pasta, susu, sayuran, dan daging. Kasus keracunan makanan telah banyak dilaporkan di beberapa negara, sehingga perlu untuk dilakukan pengkajian bahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung parameter dose-response models B.cereus pada makanan dan melakukan pengkajian bahaya pada susu pasteurisasi dan nasi yang terkontaminasi oleh B.cereus. Beta-Poisson dan exponential dose-response models digunakan dalam pengkajian bahaya penyakit diare, sedangkan Weibull dose-response model digunakan dalam pengkajian bahaya penyakit muntah. Pencocokan model dilakukan dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation pada software R. Konsentrasi bakteri dihitung dengan Modified Gompertz Estimation. Hasil penelitian menunjukan beta-Poisson merupakan model yang paling cocok untuk penyakit diare dengan parameter optimal log α = -4.3 and log N50 = 59.3, sedangkan Weibull cocok untuk penyakit muntah dengan parameter log α = 0.98 and log β = 2.77. Pada pengaplikasian dose-response models, direkomendasikan untuk menyimpan susu pasteurisasi pada suhu 5-13°C kurang dari 10 hari. Penyimpanan nasi pada suhu ruang lebih dari 1 jam, tidak direkomendasikan. Kata kunci: B.cereus, diare, muntah, beta-Poisson, exponential, Weibull dose-response model. Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Retno Indrati, M.Sc. 2. Prof. Toru Watanabe One of microbiological agents that caused foodborne diseases is Bacillus cereus. It caused two syndrome which are diarrhea and emetic. Many kinds of food can be contaminated by this bacteria, such as rice, pasta, dairy products, vegetables, and meat. Food poisoning cases had been reported in several countries. It is necessary to assess the risk of foodborne disease caused by this bacteria by dose-response assessment. The aims of this researches were to calculate dose-response model parameters for B.cereus in foods and to assess the risk in pasteurized milk and rice contaminated by B.cereus. Beta-Poisson and exponential dose-response model were used in the assessment of diarrhea syndrome, while Weibull dose-response model were used in the assessment of emetic syndrome. Model fitting was done via Maximum Likelihood Estimation implemented in R software. Bacterial concentration was calculated via Modified Gompertz Estimation. The results show that beta-Poisson model gave the best fitting parameters (log α = -4.3 and log N50 = 59.3), while Weibull model gave the best fitting parameters (log α = 0.98 and log β = 2.77). In application shows that it was better to keep food, pasteurized milk at 5-13°C less than 10 days, and rice at 20-30°C less than 1 hours.

Kata Kunci : B.cereus, diarrhea, emetic, beta-Poisson, exponential, Weibull doseresponse model

  1. S1-2015-311456-abstract.pdf  
  2. S1-2015-311456-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-311456-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-311456-title.pdf