ARAHAN PENATAAN RUANG TERBUKA DI KAWASAN WISATA PANTAI AMPENAN & SEKITARNYA
ZULFAN ASRI RAMDANI, Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D
2015 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKecamatan Ampenan, bersama dengan Kecamatan Mataram dan Kecamatan Cakranegara menetapkannya sebagai salah satu Pusat Pelayanan Kota (PPK) dalam pola inti berganda (multiple nuclei) dengan fungsi sebagai pusat perdagangan dan pelayanan pariwisata sekaligus merupakan kawasan strategis baik dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi maupun dari sudut kepentingan sosial-budaya. Berbeda dengan dua kecamatan lainnya, denyut aktivitas Ampenan relatif berjalan lebih lambat. Ditambah lagi kecamatan ini tidak banyak memberikan titik-titik tarikan yang menarik. Salah satu vocal point dari kecamatan ini adalah kawasan pantainya. Saat ini, kawasan pantainya telah ditata dan diberikan beberapa sarana, kawasan pantai ini masih terdapat ruang-ruang yang kurang menarik untuk dikunjungi namun tidak tertata dengan baik. Pengunjung hanya berkunjung pada pesisir pantainya, padahal lingkungan di luar pesisir pantai sangat menarik untuk dieksplorasi karena dikelilingi oleh bangunan-bangunan tua yang khas. Pantai dan bangunan tua menjadi bagian yang tidak terpisahkan sehingga dalam penataannya perlu ada integrasi antar ruang dan antar kawasan. Salah satu elemen perancangan yang dapat digunakan adalah ruang terbuka (open space), karena kawasan wisata Pantai Ampenan merupakan salah satu ruang terbuka kota. Penataan kawasan wisata Pantai Ampenan menggunakan beberapa elemen perancangan kawasan yang ditujukan untuk memperkuat citra kawasan, yaitu landmark (tengeran), sirkulasi/aksesibilitas kawasan, dan konservasi bangunan tua untuk mendukung fungsi utama kawasan. Dalam hal ini perlu dikaji integrasi kawasan/lingkungan serta peruntukan lahan (makro, meso, dan mikro), serta kondisi bangunan dan lingkungan untuk menjadi dasar dalam merumuskan konsep penataan kawasan. Selain elemen di atas, faktor lainnya perlu dipertimbangkan dalam penataan kawasan ini, yaitu kondisi sosial budaya masyarakat setempat serta kearifan lokal. Ruang-ruang terbuka yang ditata dan dikembangkan di kawasan wisata Pantai adalah Ampenan sebagai public amenities atau ruang kegiatan milik masyarakat perlu ditata sehingga masyarakat memiliki ruang sebagai sarana berkumpul, beinteraksi, rekreasi, dan lain-lain secara aman, nyaman, teduh dalam suasana asri penuh kehangatan. Tabel berikut ini merupakan konsep pengembangan ruang terbuka di Kawasan Wisata Pantai Ampenan dan sekitarnya. Ruang terbuka, baik ruang terbuka hijau maupun ruang terbuka non-hijau pada Kawasan Wisata Pantai Ampenan dan sekitarnya terdiri dari 5 (lima) tipologi dengan konsep pengembangan dengan karakter terbuka, bebas dan mudah diakses publik, yaitu jalur hijau jalan, jalur pedestrian, jalur hijau sungai dan pantai, ruang parkir offstreet, dan taman pasif dan aktif. Komposisi penggunaan ruang terbukanya menggunakan perbandingan 60% sebagai RTNH dan 40% sebagai RTH. Dalam perencanaan ruang terbuka sistem tata hijau menjadi elemen penting yang bersifat perbaikan (upgrading), penambahan atribut dan lainnya pada ruang terbuka (infill), maupun pembangunan ruang terbuka baru (new development). Citra Lingkungan yang dibentuk oleh ruang terbuka ini adalah memperkuat keberadaan bangunan- bangunan secara visual. Karakter kawasan didukung dengan signage dan street furniture kawasan.
District of Ampenan, along with District of Mataram and Cakranegara were specified as one of Urban Service Center (Pusat Pelayanan Kota / PPK) in multiple nuclei pattern; functioned as trade center and tourism service, as strategic area seen from the significance of economic growth and the socio-cultural perspective consideration. The beat of activities in Ampenan moves more slowly relative to two other districts. Moreover, this district does not provide a lot of interesting attraction points. One of the vocal points from this district is its coastal area. During this time, the district’s coastal area has been managed and given few infrastructures. There are still spaces which are less interesting for tourism attraction yet are not well-managed or designed. While the area outside the coast is also interesting for exploration, because it is surrounded by typical old buildings of Ampenan, visitors only go to its coast. The existence of beach and old buildings become inseparable, therefore integration between spaces and areas were necessary. One of the design elements that can be used is open space, because Ampenan Beach area is considered as the city’s open space. The management of Ampenan Beach tourism area uses few design elements which are addressed to strengthen the image of area, which are landmark, circulation/accessibility, and old buildings conservation to support the area’s main function. There is a need to review the integration of environment and land use (macro, mezzo, and micro scales), and the building condition as basic data to formulate the concept of area management. Other than the elements mentioned before, other factors to be considered in this open space management are sociocultural condition of local community and social wisdom. Open spaces which are managed and developed in the Ampenan Beach’s tourism area as public amenities or spaces for community activities need to be managed well in order to provide spaces for people as means of gatherings, interactions, recreation, and other functional yet safe, comfortable, quiet, and in beautiful warm atmosphere. The table shows concept of development of open spaces in Ampenan Beach Tourism Area and its surroundings. Open spaces, including green open spaces in Ampenan Beach Tourism Area and its surroundings consist of 5 (five) typology which characterized as open, free and accessible for public, such as street green lane, pedestrian ways, river and coast green ways, off-street parking spaces, and also passive and active parks. The utilization of open spaces uses ratio of 60% as RTNH (non-green open spaces) and 40% RTH (green open spaces). In open space planning, the green management system becomes important element which generally acts as upgrading, adding attribute and other parts for open space (infill), as well as new open spaces development. The image of environment which is formed by the open spaces strengthen the existence of buildings visually. The area character is supported by signage and street furniture.
Kata Kunci : Arahan Penataan Kawasan, Ruang Terbuka, Wisata Pantai