Di Balik Konstruksi Makna dan Penolakan Terhadap Film Senyap
RULLY SYAHRUL ZUHRI, Drs. Purwanto, S.U., M.Phil
2016 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIPenelitian ini bertujuan untuk menggali konstruksi makna yang ada terhadap komunisme melalui sebuah kasus sederhana: konflik penolakan Film Senyap di FISIPOL UGM. Konflik ini melibatkan dua pihak yang bertentangan: Lembaga Penerbitan dan Pers Mahasiswa (LPPM) SINTESA dan Forum Ummat Islam (FUI). Film Senyap sendiri diduga sebagai film yang menyajikan konten berbau komunisme hingga memancing FUI untuk mengadakan gerakan. Penolakan inilah yang mendasari keingintahuan penulis sebagai peneliti untuk menggali konstruksi apa yang terbangun mengenai komunisme hingga melahirkan respon yang boleh dikatakan bertentangan dari SINTESA dan FUI. Penelitian ini dilakukan dengan menggali data dari kronologi, pandangan ideologi, dan perspektif umum dari informan. Selain data wawancara, penelitian ini juga menggunakan studi literatur terkait G30S, komunisme, dan islamisme di Indonesia. Data-data yang telah terkumpulkan, dielaborasikan dalam ruang diskusi sosiologis perspektif: Peter L. Berger dengan konstruktivisme, serta Mannheim dengan ideologi dan Utopia. Pada akhirnya, penelitian ini membuahkan hasil bahwasanya konstruksi makna tentang suatu hal terus direproduksi dalam kehidupan sosial. Bagaimana seseorang memandang suatu hal hingga ia menyetujui hal tersebut adalah realitas ditentukan oleh kontruksi yang terus terpapar pada dirinya dalam kehidupan kesehariannya. Kasus ini adalah konflik ideologi antar kelompok yang memiliki pengetahuan yang berbeda atas hal yang sama. Dalam kasus ini pengetahuan itu dibangun oleh proses konstruksi Berger, dan disegmentasikan oleh konsep gagasan Mannheim.
This study aims to to elaborate construction of meaning about communism through a unassuming event: a conflict of rejection towards "The Look of Silence" Movie in fisipol ugm. This conflict involving two parties in contrary: Lembaga Penerbitan dan Pers Mahasiswa (LPPM) SINTESA and Forum Ummat Islam (FUI). This movie expected as a movie which represents some content suspected as communism by FUI. This refusal drag out the curiosity of writer as researcher to examine how construction about communism developed, thus yield a distinct response from those contrary parties. The study is done by scraping data from chronology, ideological views, and common perspectives of informants. This research also utilize literature study related to G30S, communism, and Islamism in Indonesia. After gathered, those data then elaborated in sociological scope of discussion through some perspective: Peter L. Berger with constructivism, and Mannheim's ideology and utopia. Afterall, this research concludes that construction of meaning about something, everything, always reproducible in social life. Someone's presumption at something determined by social construction that keeps recurred towards him in his routine life until he approved that it is "reality", thus, became a part of this construction. This case is an ideological conflict between groups that each of them agreed different presumptions direction over the same thing. In this case, knowledge as an origin of a movement or response was built by Berger's social construction of reality process, and segmented by ideas concept of Mannheim.
Kata Kunci : Konstruksi Makna, Komunisme, Islamisme, Konflik.