Laporkan Masalah

Konsumsi Film Penonton Festival Film Lokal: Studi Etnografi Penonton Festival Film Purbalingga 2015

AJENG DEVITA MARTIAN, Dr. Novi Kurnia, M. Si., M.A.

2015 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Penelitian ini mencoba menunjukkan bagaimana penonton Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 melakukan praktik konsumsi terhadap film yang mereka tonton di festival ini. Penelitian ini menggunakan metode etnografi untuk menjawab pertanyaan penelitian. Observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumen dilakukan untuk menggali data. Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yang terdiri dari satu orang siswa SMA, satu orang penonton setia yang berasal dari warga Purbalingga, dan satu orang penonton yang berasal dari komunitas. Penelitian dilakukan selama satu bulan, yakni pada tanggal 2-30 Mei 2015 sepanjang festival berlangsung di Purbalingga dan di Banyumas Raya. Sejak regulasi tentang penyelenggaraan festival film di Indonesia mulai melonggar, banyak festival film yang kemudian lahir dan berkembang, salah satunya adalah Festival Film Purbalingga (FFP). FFP adalah sebuah festival film yang dengan layar tancapnya berhasil menjamah desa-desa terpencil, memutar dan melombakan film-film karaya pelajar yang dekat dengan kehidupan masyarakat sekitar, dan memiliki hubungan yang menarik dengan pemerintah kabupaten setempat. Kualitas film Indonesia memang sepenuhnya ada di tangan pembuat film. Namun, kualitas perfilman Indonesia justru ada di tangan penonton. Sebagai bagian dari stakeholder sebuah festival film, penonton dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh jalannya festival film. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini, mengapa kemudian penonton menjadi objek yang penting untuk dikaji. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penonton Festival Film Purbalingga 2015 memiliki pola-pola konsumsi seperti pengaruh lokasi menonton, dukungan komunitas, tujuan menonton, dan preferensi menonton film lokal. Penonton lokal Banyumas dapat melihat diri mereka sendiri melalui film, sedangkan penonton di luar Banyumas mendapatkan gambaran mengenai kehidupan orang-orang di Banyumas melalui film-film lokal yang diputar di festival ini. Penonton FFP 2015 dapat menemukan local content atau issue-issue lokal seputar Banyumas Raya. Selain itu, terdapat dua kelompok besar penonton, yakni penonton yang menghadiri festival untuk menonton film dan penonton yang mengadiri festival untuk menikmatinya sebagai sebuah event

This research strive to show how the audiences of Festival Film Purbalingga (FFP) 2015 perform consumption practice with the film they watch in this Festival. This research use ethnography methods to answer the research question. The informant of this research consists of 3 people: 1 high school student, 1 loyal viewer from Purbalingga, and 1 viewer from the community. This research conducted in one month, from 2 to 30 May 2015 throughout the event in Purbalingga and Banyumas Raya. Since the regulation about film festival performance in Indonesia starts to loosened up, lot of film festival born and developed, one of them is Festival Film Purbalingga (FFP). FFP is a film festival which the succeed to reach remote villages, play the film and make a film competition for students, which the story is close to the life of local communities and district government. The quality of Indonesias film is indeed in the hands of the filmmakers. But, quality of Indonesian film however, lies in the hand of the audiences. As a part of the stakeholder of a film festival, audiences can affect and be effected by the film festival. This is the background of this research, why the audiences become the important object to be studied. The result of this research show that the audiences of Festival Film Purbalingga 2015 had a consumption patterns, such as viewing location, community support, the motive to watch the film, and preference to watch local film. Banyumas local audience can see themselves through the film, while the audience outside Banyumas can get the picture of Banyumas people life through the local films in this festival. Audiences of FFP 2015 can discover local content or local issues about Banyumas Raya. Besides that,theres two big groups of audiences, the audience attending the festival to watch the film, and the audience attending the festival to enjoy it as an event.

Kata Kunci : konsums film, penonton, festival film, Festival Film Purbalingga

  1. S1-2015-317970-abstract.pdf  
  2. S1-2015-317970-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-317970-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-317970-title.pdf