Laporkan Masalah

Sanggar Seni Musik Keroncong di Surakarta dengan Pendekatan Konsep Penerapan Karakter Musik Keroncong

SANTI VIDYANDANI, Ardhya Nareswari, S.T., M.T., Ph.D.

2015 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Musik keroncong merupakan salah satu musik Indonesia yang memiliki hubungan historis dengan musik fado yang berasal dari Portugis. Meskipun begitu musik keroncong merupakan musik asli Indonesia sebagai salah satu aset budaya bangsa yang harus dilestarikan. Nama keroncong diambil dari terjemahan bunyi ukulele yang dimainkan secara rasgueado atau dengan cara digaruk sehingga menimbulkan bunyi "crong". Permainan musik keroncong berbentuk orkestra dan dikatakan lengkap, apabila minimal ada tujuh alat musik utama, yaitu bass, cello, gitar, cak, cuk, flute dan biola. Musik keroncong tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan memiliki ciri khas masing-masing daerah. Misalnya musik keroncong yang berkembang di Surakarta, yang mengadaptasi musik tradisional Jawa atau disebut dengan Keroncong Langgam. Namun seiring dengan perkembangan industri musik di Indonesia, musik keroncong semakin meredup dan menurun peminatnya, berbanding terbalik dengan musik populer yang berkiblat dari musik barat. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat masyarakat khususnya generasi muda karena masih sedikit pengetahuan tentang musik keroncong, serta kurangnya usaha untuk menumbuhkan rasa bangga dan mencintai budaya asli bangsa. Sebenarnya banyak sekali komunitas maupun orkes keroncong di Indonesia, namun keberadaannya masih begitu tersebar dan kurang terkoordinasi. Selain itu belum ada suatu wadah yang mengakomodasi segala kegiatan yang berkaitan dengan perkembangan musik keroncong mulai dari pelatihan keroncong, pengetahuan keroncong, sampai pertunjukan keroncong. Sanggar seni musik keroncong ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi untuk mewadahi kegiatan-kegiatan tersebut. Sanggar seni musik keroncong merupakan integrasi dari kegiatan sanggar atau pelatihan, kegiatan komunitas, dan kegiatan pertunjukan yang akan meningkatkan kualitas musik keroncong di masyarakat. Pendekatan konsep penerapan karakter musik keroncong yang mentransformasikan bangunan ini menjadi sebuah ikon musik keroncong di Surakarta.

Keroncong music is one of original music from Indonesia that have historical relation with fado which came from Portuguese. Nevertheless keroncong is originally Indonesia as one of the country culture that must have been preserved. The name of keroncong was taken from ukulele sound played rasguerado that make "crong" sound. Keroncong have the form of orchestra and fully completed if there are seven main instrument, bass, cello, guitar, cak, cuk, flute, and violin. Keroncong has scattered around many areas in Indonesia and each have its own character. In example, keroncong that is developed in Surakarta is blended with traditional music or is called Keroncong Langgam. However along with developing music industry in Indonesia, keroncong music has faded and loss its fans, inversely proportional with popular music that adapt western music. It is caused by the decreasing of society enthusiasm especially youth because of lacking knowledge about keroncong, also lack of pride of original culture. In fact, there are so many community of keroncong in Indonesia, but the existence still too scattered and lack of coordination. Besides, there is no space to accommodate all activity related to the developing of keroncong start from exercise, knowledge, or performance. Keroncong Music Center is hopefully become a solution to accommodate those activities. Keroncong Music Center is an I integration between sanggar, community center, and performance that will increase the quality of music in society. The concept approach of music will transform this building into an icon in Surakarta.

Kata Kunci : musik, keroncong, komunitas, sanggar seni, penerapan karakter

  1. S1-2015-313059-abstract.pdf  
  2. S1-2015-313059-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-313059-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-313059-title.pdf