CITRA PEREMPUAN TANGGUH DALAM CERITA DETEKTIF HARD-BOILED AMERIKA KARYA SARA PARETSKY DAN SUE GRAFTON TINJAUAN POSFEMINISME
MERY BALANGO, DRA.,M.HUM., Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno; Prof. Djuhertati Imam Muhri, M.A.,Ph.D
2015 | Disertasi | S3 Pengkajian AmerikaPenelitian ini merupakan upaya untuk mengungkapkan bagaimana pengarang perempuan menciptakan perempuan tangguh dalam cerita detektif hard-boiled dalam perspektif posfeminisme. Pada era posfeminisme, perempuan Amerika ditandai dengan munculnya kesadaran baru yang berbeda dengan kesadaran perempuan ketika gerakan perempuan pada gelombang pertama dan kedua. Perempuan Amerika lebih memfokuskan perhatian mereka pada karier dan pekerjaan publik yang biasanya didominasi oleh laki-laki, dunia yang cukup keras, tanpa melepaskan nilai-nilai feminin yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu penyebab perempuan tertindas. Perempuan tidak lagi memikirkan kesetaraan dan gerakan pembebasan perempuan yang merujuk pada nilai-nilai dan norma-norma laki-laki, akan tetapi perempuan dengan kesadaran yang heterogen menentang peran gender dan seksualitas yang tradisional dan dominan dan hingga apa yang telah dicapai perempuan pada era feminisme gelombang kedua. Perhatian mereka untuk pengembangan diri dengan merujuk pada nilai-nilai dan normanorma yang dapat menguntungkan diri mereka.Di sisi lain, perempuan Amerika ingin menghilangkan sekat-sekat dan binerisme yang menghambat perempuan mencapai top jobs. Fenomena ini tercermin jelas pada cerita detektif hard-boiled karya Sara Paretsky dan Sue Grafton yang diekspresikan dengan perempuan tangguh. Mereka menciptakan kualitas ketangguhan perempuan yang khas dalam tradisi cerita detektif hard-boiled yang dipengaruhi kesadaran perempuan dalam era posfeminisme. Konstruksi perempuan tangguh yang diekspresikan penulis cerita detektif perempuan memunculkan pertanyaan: mengapa cerita detektif hardboiled bisa menjadi sarana yang efektif untuk merefleksikan citra ketangguhan perempuan; apa perubahan yang muncul dalam tradisi genre cerita detektif hardboiled dan pada identitas gender ketika diperankan oleh perempuan tangguh; bagaimana citra ketangguhan perempuan dalam perspektif posfeminisme yang diekspresikan dalam cerita detektif hard-boiled yang ditulis oleh perempuan; bagaimana karakteristik perempuan tangguh yang direpresentasikan penulis perempuan dalam cerita detektif hard-boiled? potensi-potensi apa saja yang dimiliki perempuan sehingga dia menjadi perempuan tangguh sebagaimana direfleksikan penulis dalam cerita detektif hard-boiled; bagaimana cara perempuan dalam cerita detektif hard-boiled memasuki dunia kerja yang cukup keras, dan strategi apa yang dipilih perempuan dalam cerita detektif sehingga dia mampu melewati hambatan-hambatan menuju dunia yang keras. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dianalisa berdasarkan prinsip interdisipliner sesuai tradisi dalam pengkajian sastra Amerika. Landasan yang digunakan untuk mengkaji budaya perempuan Amerika didasarkan pada pandangan Gene Wise tentang American Experience yang dapat ditelusuri melalui budaya populer, budaya perempuan dan budaya sastra. Teori yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara cerita detektif dan fenomena kehidupan sosial-budaya perempuan Amerika di era posfeminisme adalah teori sosiologi sastra. Prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Alan Swingwood digunakan dalam dalam analisis ini. Demikian pula untuk mengungkapkan kesadaran baru perempuan pada era posfeminisme menggunakan teori yang dikemukan oleh Feminis Prancis, yaitu Luce Irigaray, Julia Kristeva dan Helene Cixous. Dengan landasan teori-teori ini, data-data dianalisa dan diinterpretasi dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cerita detektif yang dikarang oleh Sara Paretsky dan Sue Grafton dapat dimanfaatkan sebagai dokumen dan monumen yang mencerminkan dan menjadi bukti fenomena kehidupan sosialbudaya perempuan Amerika pada era posfeminisme. Tradisi ketangguhan dari cerita detektif hard-boiled ikut menciptakan dan memberikan solusi alternatif terhadap cita-cita perempuan menempati dunia kerja yang biasanya didominasi laki-laki. Ketika perempuan diperankan sebagai detektif, tradisi cerita detektif hard-boiled mengalami perubahan pada pola naratif, yaitu bertambahnya unsur polisi dan sekaligus detektif perempuan menjadi femme fatale. Sehingga citra ketangguhan perempuan adalah orang yang berani, aktif, kuat, cerdas, dan nampak feminin atau terjadi hibriditasi karakter yang maskulin dan feminin dalam pola berpikir, bertingkah laku, kepribadian, atribut dan gaya hidup. Ketangguhan perempuan ditandai dengan kemampuannya menghadapi masalah: masalahnya dan masalah orang lain. Untuk mengatasi masalah, perempuan ditunjang oleh potensi daya nalarnya, mampu menyamar, mampu menggunakan tekhnologi informasi, menjalin keakraban personal dan kemampuannya mengerjakan banyak hal dalam waktu yang sama. Disamping itu perempuan memiliki cara dan strategi dalam mengatasi hambatan untuk menjadi perempuan tangguh yaitu dengan mengadopsi ide-ide New Woman dan menentang konstruksi yang menciptakan ketidakadilan sosial.
This research attempts to reveal how women authors create a tough woman in a hard-boiled detective story in post-feminism perspective. In the era of postfeminism, American women are characterized by the emergence of a new consciousness different from the women consciousness in the first and the second wave of women's movement. American women put more attention into public careers and jobs traditionally dominated by men, the hard enough world, without releasing the feminine values previously regarded as one of the causes of women oppression. Women are no longer thought of equality and women's liberation movement referring to the mens values and norms, but to heterogeneous consciousness of women oppose traditional and dominant gender roles and sexuality and up to what has been accomplished by women in the second wave feminists. Their attention concentrates on self-development referring to the values and norms that can benefit themselves. On the other hand, American women want to eliminate barriers and binerism that preventing women to reach the top jobs. This phenomenon is clearly reflected in the hard-boiled detective story by Sara Paretsky and Sue Grafton expressed by tough woman. They create a typical female toughness quality in the tradition of hard-boiled detective story that affected by women's consciousness in post-feminism era. The construction of tough woman expressed by female authors in detective story bring out the questions: why the hard-boiled detective story becomes an effective means to reflect the image of womans toughness; what changes appear in the tradition of the genre of hardboiled detective story and gender identity when it is played by a tough woman;how the image of women toughness in post-feminism perspective expressed in the hard-boiled detective stories written by women; how the characteristics of toughwoman represented by female authors in the hard-boiled detective story? What potencies owned by woman, so that she becomes a tough woman as reflected in the hard-boiled detective story; how woman in the hard-boiled detective story enters the hard workplace, and what womans methods and strategies in detective stories, so that she is able to pass through barriers towards a hard world. This study is a qualitative study based on the principles of interdisciplinary in American literary study tradition. The principles used to study the cultures of American women are based on the view of Gene Wises American Experience that can be traced through popular culture, female culture and literary culture. The theory used to analyze the relationship between the detective stories and the phenomenon of American women social and cultural life in the era of postfeminism is a sociology of literature. The principles put forward by Alan Swingwood is used in this analysis. Similarly, the feminist theory raised by France feminists, such as Luce Irigaray, Helene Cixous and Julia Kristeva are used to reveal a new consciousness of women in the post-feminist era.. By using these theories, the data are analyzed and interpreted in the descriptive form. The result of the research shows that the detective story written by Sara Paretsky and Sue Grafton can be used as a document and a monument reflecting and be evidence of phenomenon of American womens social and cultural life in post-feminism era. Toughness tradition in the hard-boiled detective story provides alternative solutions for women dreams in hard workplace traditionally dominated by men. When woman is played as a detective, hard-boiled detective story tradition have a change in the pattern of narrative, namely, present the police force and woman detective becomes femme fatale. So, the image of tough women are those who brave, active, strong, intelligent and yet feminine or creates hybrid character, such as feminine and masculine mind set, acting, personality, attributes and lifestyle. Tough woman can be identified by her ability to confront the problem: her problem and the others peoples problem. To overcome the problem, tough woman is supported by her ratio, her masquerade, her capable in using information technology, her ability to establish personal familiarity and to do many things at the same time. In addition, tough woman has methods and strategies to overcome the obstacles in hard workplace, such as to adopt the ideas of the New Woman and to fight the construction of social injustice.
Kata Kunci : Perempuan tangguh, cerita detektif hard-boiled, posfeminisme, the New Woman dan penentangan ketidakadilanlan sosial