Strategi Pelibatan Masyarakat Dalam Pelestarian Situs Tanjung Aro dan Situs Tegur Wangi Kota Pagar Alam
RONALDI ILHAM, Dr.Widya Nayati, M.A
2015 | Tesis | S2 Ilmu ArkeologiPagar Alam merupakan salah satu kota yang terletak di kaki Gunung Dempo (3159 m) di Provinsi Sumatra Selatan. Situs Tegur Wangi dan Situs Tanjung Aro merupakan situs megalit di Kota Pagar Alam yang harusnya sudah lama ditetapkan sebagai cagar budaya. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan cagar budaya melahirkan berbagai macam masalah di tengah masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk menjaga kelestarian cagar budaya dengan melibatkan peran masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengelolaan cagar budaya, dan nilai penting dan menyusun strategi pengelolaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Tahap data analisis menggunakan analisis interaktif yang diawali dari pengelompokkan data menjadi beberapa tema yaitu kebudayaan berwujud, kebudayaan tidak berwujud, dan kondisi pengelolaan situs saat ini. Kesimpulan terakhir yakni merumuskan strategi pelibatan masyarakat dalam pelestarian Situs Tanjung Aro dan Situs Tegur Wangi, Kota Pagar Alam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Situs Tegur Wangi dan Situs Tanjung Aro merupakan situs penting di Kota Pagar Alam. Nilai penting Situs Tanjung Aro terdapat pada nilai kelangkaan jenis megalitnya seperti arca manusia dililit ular, bilik batu, dan lukisan. Nilai penting Situs Tegur Wamgi terdapat pada nilai kebudayaan yang terinspirasi dari arca yang dinamakan masyarakat sebagai Batu beghibu dan lukisan bentuk wanita berpayudara besar. Instansi pemerintah yang memiliki kepentingan pada kedua situs tersebut belum menemukan upaya pengelolaan yang dapat merangkul peran masyarakat lokal setempat. Pengembangan merupakan salah satu pengelolaan yang belum dilakukan oleh stakeholder di Kota Pagar Alam. Strategi pelibatan masyarakat dalam pelestarian dikelompokkan menjadi lima yaitu, musyawarah dalam menyelesaikan sengketa kepemilikan lahan cagar budaya, mengembangkan kawasan mikro cagar budaya, menyokong organisasi kepemudaan karang taruna, menginisiasikan cagar budaya lokal kepada anak sejak dini, dan memberdayakan peran kaum perempuan.
Pagar Alam city is one city at foot Mount Dempo (3159 m) in South Sumatra Province. Tanjung Aro Site and Tegur Wangi Site are megalith in Pagar Alam city which should have been long established as a cultural heritage. Lack of awareness and knowledge of cultural heritage birth problems in community. Needed a solution to preserve the cultural heritage by involving community. This study aims to determine the conditions of cultural heritage management, important value, and develop management strategies. The method used qualitative and quantitative. Analysis data using interactive analysis by grouping data into several themes, namely tangible cultural, intangible cultural, and condition of current site management. Final conclusions are formulate strategies that community involvement in preservation of Tanjung Aro Site and Tegur Wangi Site, Pagar Alam. Results showed Tanjung Aro Site and Tegur Wangi Site are important site in Pagar Alam city. The importance Tanjung Aro Site contained on scarcity value megalith like human statues entwined snakes, chamber rock, and rock art. Tegur Wangi Site values contained inspired cultural values of society as a statue called Stone Beghibu and rock art large breasted women. Government agencies have an interest both sites but can not to find management effort of local communities. The development has not been done by management stakeholder in Pagar Alam. Community involvement in conservation strategies are grouped into five, namely, deliberations in resolving land ownership disputes cultural heritage, micro develop cultural heritage, supporting organizations youth, initiate local cultural heritage to children, and empowering women.
Kata Kunci : Situs Tegur Wangi, Situs Tanjung Aro, Strategi Pelibatan