BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

FADILLAH ULVA, Prof. DR. dr. Adi Heru Sutomo, M.Sc., DCN., DLSHTM., PKK; dr. Agus Surono, M.Sc., Ph.D., THT-KL

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Tuntutan pengelolaan program keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit (K3RS) semakin meningkat. Pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat di sekitar rumah sakit berhak mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja. Keselamatan pasien merupakan salah satu isu penting dalam pelaksanaan K3RS. Berkaitan dengan hal tersebut RSUP Dr M. Djamil Padang telah membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit sejak tahun 2011. Program pertama dari tim ini yaitu membudayakan keselamatan pasien. Pencapaian dari program ini belum 100% atau belum optimal. Tujuan penelitian: mengkaji budaya keselamatan pasien di RSUP Dr M. Djamil Padang dilihat dari aspek ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, keamanan obat yang perlu diwaspadai, ketepatan lokasi, prosedur, dan tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko cedera karena jatuh. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Subjek penelitian diambil secara purposive sampling berjumlah 7 orang. Instrumen penelitian melakukan wawancara mendalam, panduan pedoman wawancara berdasarkan instrumen akreditas rumah sakit tahun 2012. Observasi langsung dan telaah dokumen untuk mendukung data wawancara. Hasil Penelitian: Identifikasi pasien dilakukan dengan dua identitas pasien yaitu nama pasien dan nama ibu kandung pasien namun yang sudah berjalan hanya dengan nama pasien. Sistem komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) dan TBK (Tulis, Baca, dan Konfirmasi) di lakukan untuk peningkatan komunikasi efektif namun terkendala lembar konfirmasi yang belum tersedia. Obat yang perlu diwaspadai disimpan pada lemari khusus dan diberi label merah. Penandaan lokasi operasi dilakukan dengan menggunakan tanda panah yang permanen. Praktek hand hygiene sudah mulai dilakukan walaupun belum optimal. Pengurangan resiko pasien terjatuh dilakukan dengan melakukan penilaian awal. Kesimpulan: Upaya penerapan keselamatan pasien di RSUP Dr M. Djamil Padang belum terpenuhi secara optimal. Sarana dan prasarana belum terpenuhi secara optimal.

Background: The demand of occupational safety and health programs in hospitals (K3RS) is increasing. Workers, visitors, patients and communities around the hospital have the right to be protected from any health problems and accidents. Patient safety is one of the important issues in the implementation of K3RS. In this regard Dr M. Djamil Hospital has established The Hospital Patient Safety Team since 2011. The first program of this team is to cultivate patient safety. Achievement of this program has not been 100% or not optimal. The purpose of this research: assessing patient safety culture in Prof Dr. M. Djamil Padang Hospital through the patient identification accuracy, increase effective communication, hight alert medication, correct procedure at correct location, and correct patient surgery, prevent health care-associated infection, and reduce the risk of injury due to fall. Methods: The study was qualitative with case study design. Subjects were taken by purposive sampling amounted to 7 people. The instrument of this research was depth interview, the interview guides based on hospital accreditation instrument 2012. The research also observed and reviewed the documents to support the data. Results: The patient identification used two identities, the patient’s name and the patient's mother's name but in the reality they only used patient's name. The SBAR and TBK systems used to increase communication effectiveness but the confirmation sheet has not been available yet. The high alert medicine stored in special case and with red labeled. The surgery location marked by using a permanent mark. Hand hygiene practices have been started but not optimal yet. Initial assessment was doing to reduce the risk of injury due to fall. Conclusions: The implementation of patient safety in Dr M. Djamil Hospital has not been optimal. The facilities and infrastructure have not been sufficient.

Kata Kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS), Budaya Keselamatan Pasien; Occupational Health and Safety in Hospital (K3RS), Patient Safety, Culture