Laporkan Masalah

Pengembangan Alat Evaluasi Fasilitas Halte Terhadap Aksesibilitas Bagi Difabel (Studi Kasus: Evaluasi Fasilitas Shelter Trans Jogja)

NAIM ROHATUN, Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D.

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

Manusia diciptakan dengan memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula manusia yang terlahir sebagai difabel (people with different abilities) atau penyandang cacat. Pemerintah Indonesia sudah menetapkan aturan bahwa kaum difabel juga layak mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang sama dengan orang normal. Saat ini, sekitar 15% dari populasi dunia adalah difabel. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, hingga tahun 2012 penyandang disabilitas berat tercacat berjumlah 57.242 jiwa. Salah satu sarana pendukung dalam pemenuhan fasilitas umum yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah shelter/halte bus Trans Jogja. Transportasi umum tersebut sudah seharusnya memenuhi persyaratan aksesibilitas bagi difabel. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan alat evaluasi berupa kuesioner evaluasi (assessment form) fasilitas halte terhadap aksesibilitas bagi difabel, serta memberikan evaluasi terhadap desain shelter yang ada saat ini. Tahapan penelitian ini adalah melakukan evaluasi kuesioner yang sudah dibuat di penelitian sebelumnya, dan menyesuaikan standar fasilitas halte sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (KEPMEN PU) No. 30/PRT/M/2006 dan Pedoman Teknis Angkutan Bus Kota dengan Sistem Jalur Khusus (JKB/Busway) dari Ditjen Perhubungan Darat Tahun 2006. Metode yang digunakan yakni expert elicitation dan wawancara untuk mendapatkan informasi yang mendalam. Alat evaluasi yang baru diujikan (pilot study) kepada 3 responden, yakni petugas Dishubkominfo DIY dan petugas jaga shelter Trans Jogja. Pilot Study tersebut menghasilkan standar assessment form yang baru. Hasil assessment form yang baru yakni alat evaluasi 7 fasilitas dengan 75 pernyataan. Fasilitas tersebut meliputi fasilitas umum halte (14 pernyataan), jalur pedestrian (13 pernyataan), jalur pemandu (3 pernyataan), pintu halte (14 pernyataan), ramp (7 pernyataan), rambu dan marka halte (15 pernyataan), dan tangga halte (9 pernyataan). Pilot study hasil evaluasi shelter Trans Jogja menghasilkan skor sebesar 3.69 (kategori buruk). Rekomendasi yang diberikan pada desan shelter saat ini adalah melakukan perbaikan pada fasilitas umum halte, jalur pedestrian, ramp, serta rambu dan marka halte; melakukan pembangunan jalur pemandu; serta meniadakan daun pintu masuk, daun pintu keluar dan tangga halte.

A person is created with his own abilities, similarly, a person who was born with disabilities (people with different abilities) or disabled. The Indonesian Government has set rules that disabled also deserve the same treatment and care like normal people. Currently, about 15% of the world's population are disabled. In Yogyakarta Province, until 2012, the amount of disable with severe disability was recorded reach 57.242 inhabitants. One of support means to fulfill public facilities in Yogyakarta is TransJogja shelter/bus stop. The public transport should have completed the requirements for the disabled accessibility. This study was done to develop an evaluation tool in the form of questionnaire evaluation (assessment form) of the current to the disabled accessibility and evaluate the design of the existing shelter. Stages of this study were evaluate the questionnaire that was made in the previous studies then adjust the Transjogja shelter facility standards with Deecision of Public Work Minister (KEPMEN PU) No. 30/PRT/M/2006 and Technical Guidelines of Transport Buses with Special Line System (JKB/Busway) of the Directorate General of Land Transportation of 2006. The method used were expert elicitation and interviews to obtain depth information. New evaluation tool was tested (pilot study) to 3 respondents, those are Yogyakarta Province Dishubkominfo and TransJogja shelter officer. This Pilot Study generates new forms of assessment standards. Results of the new form assessment in this study were 7 facilities evaluation tool with 75 statements. Those facilities are public facilities of shelter (14 statements), pedestrian track (13 statements), guide tracks (3 statements), shelter door (14 statements), ramp (7 statements), shelter signs and markings (15 statements), and shelter ladder (9 statements). The result of Pilot study evaluation to the TransJogja shelter resulted 3.69 (poor category). The recommendations contained in the current shelter design are doing repairs on public facilities of shelter, pedestrian tracks, ramp, and shelter signs and markings; undertake the construction of guide tracks; and get rid of leaves entrances, exits and stairs leaves of the shelter.

Kata Kunci : difabel, aksesibilitas, halte, kuesioner

  1. S1-2015-312984-abstract.pdf  
  2. S1-2015-312984-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-312984-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-312984-title.pdf