Laporkan Masalah

ANALISIS PRODUKTIFITAS TERMINAL PETI KEMAS DITINJAU DARI OPERASIONAL BONGKAR MUAT PETI KEMAS (Studi Kasus: Terminal Peti Kemas Semarang, Jawa Tengah)

DENNY HIDAYAT, Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, CES, DEA

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Peningkatan jalur perdagangan yang melalui pelabuhan khususnya peti kemas mengalami peningkatan yang cukup signifikan di pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Sebagai pintu masuk perdagangan dan juga jalur distribusi barang terhadap suatu daerah maka diperlukan adanya pelabuhan serta terminal peti kemas yang memadai yang berguna untuk mengakomodasi proses distribusi tersebut secara efektif. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi langsung di Terminal Peti kemas Semarang (TPKS). Data-data yang didapat dari peninjuan langsung tersebut merupakan data waktu hook cycle pada alat container crane dan rubber tyred gantry. Selain data tersebut, data lainnya yang didapatkan dari divisi operasi dan teknik TPKS berupa data arus kunjungan kapal, data arus petikemas dan data fasilitas bongkar muat di TPKS. Data-data tersebut kemudian akan dianalisis sehingga akan diketahui kinerja TPKS pada saat ini dan pada tahun yang akan datang. Hasil penelitian menunjukan bahwa produktifitas kinerja pelayanan bongkar muat peti kemas yang dihasilkan yaitu 24,5 box/jam untuk container crane dan 36,2 box/jam untuk rubber tyred gantry. Sementara untuk kondisi existing TPKS untuk pelayanan penumpukan peti kemas (YOR) masih dapat memadai sampai tahun 2016, akan tetapi jika dilakukan perbaikan dengan mengoptimalisasikan waktu dwelling time menjadi 4 hari maka pelayanan penumpukan dapat memadai sampai tahun 2023. Sedangkan nilai BOR sesuai rekomendasi UNCTAD untuk 3 tambatan, nilai BOR akan mencapai nilai maksimum pada tahun 2028. Perbaikan nilai variabel pada kinerja produktivas alat bongkar muat dan juga mempercepat waktu dwelling time secara bersamaan terbukti dapat meningkatkan optimalisasi kinerja Terminal Peti Kemas Semarang tanpa perlu membangun infrastruktur baru yang membutuhkan dana.

Increasing trade through the port container specially containers have significant increase in Indonesian ports. As the entrance of trade and also for distribution goods toward to the others area so that it required port and container terminal useful enough to accommodate the distribution process effectively. The research was conducted by direct observation in Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS). The data obtained from direct observation was container crane hook cycle and rubber tyred gantry hook cycle. Besides these data, other data obtained from the operation divison and engineering division was ship traffic, ship arrivals, number of containers in a year and facilities in Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS). These data will be analyzed and as consideration for prediction TPKS performance at present and in future. The Research results are showed that the productivity service loading and unloading of containers crane is 24.5 Boxes/hour and 36.2 Boxes/ hour for rubber tyred gantry. Existing condition TPKS for Yard occupancy ratio (YOR) can fulfill the regulation until 2016, but if dwelling time can improve and optimizing time to 4 days, the ability of container yard will increase until 2023. Whereas, the value of BOR for UNCTAD recommendations for 3 mooring value will reach maximum in 2028. Improvements productivity performance value of the variable loading and unloading equipment and also accelerate the dwelling time at the same time proven can improve the performance optimization Terminal Peti Kemas Semarang without to need to build new infrastructure.

Kata Kunci : Terminal Petikemas Semarang, BOR, produktifitas

  1. S1-2015-312692-abstract.pdf  
  2. S1-2015-312692-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-312692-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-312692-title.pdf