Laporkan Masalah

ONOMATOPE DALAM BAHASA JAWA (ANALISIS BENTUK TIRUAN BUNYI THANG, THING, THUNG, THENG, DAN THONG)

SHARA FEBRIANTI TPM, Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo

2015 | Tugas Akhir | S2 Ilmu Linguistik

Penelitian ini membahas tentang onomatope yang terdapat pada bentuk tiruan bunyi thang, thing, thung, theng, dan thong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) mengklasifikasikan wujud onomatope yang terdapat pada bentuk tiruan bunyi thang, thing, thung, theng, dan thong dalam bahasa Jawa, 2) mendeskripsikan makna yang terdapat pada bentuk tiruan bunyi thang, thing, thung, theng, dan thong dalam bahasa Jawa dan 3) menjelaskan alasan yang melatarbelakangi banyaknya penggunaan onomatope pada penutur bahasa Jawa. Data dari penelitian ini diperoleh dari Baoesastra Djawa yang disusun oleh W. J. S. Poerwadarminta dan didukung oleh Bausastra Jawa-Indonesia Jilid I dan Jilid II yang disusun oleh S. Prawiroatmojo. Data tersebut dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Analisis data dilakukan dengan metode agih atau distribusional. Hasil analisis data disajikan dengan metode informal dan formal. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Wujud onomatope yang terdapat pada bentuk tiruan bunyi thang, thing, thung, theng, dan thong berupa kata, dua kata atau lebih, kata ulang, serta frasa. Wujud onomatope berupa kata terdiri dari nomina, verba, adjektiva, dan adverbia. Kedua, onomatope yang terdapat pada bentuk tiruan bunyi thang, thing, thung, theng, dan thong mengandung sejumlah makna. 1) makna berdasarkan referen onomatope meliputi tiruan bau, bentuk, bunyi, gerak, rasa, rupa, dan sikap; 2) makna yang terdapat pada sistem morfem pembentuk akar pada bagian akhir dihubungkan dengan sesuatu yang mempunyai rongga, ringan, tiba-tiba, letusan mendadak; 3) makna pada bunyi [i] atau [I] mengandung kesan makna kecil dan mengandung kesan makna daripada bunyi [i] atau [I] yaitu pada bunyi a, i, u, e, dan o; dan 4) penambahan afiks -um- secara umum berkenaan dengan makna yang bersifat tersimpan, terkandung atau termiliki, sisipan -el- dan -er- dimanfaatkan untuk menampakkan makna gerak yang berulang atau berkali-kali. Banyaknya ragam onomatope yang digunakan oleh penutur bahasa Jawa menunjukkan karakteristik orang Jawa diantaranya bahwa (1) wong Jawa iku nggone rasa, (2) penghayatan yang mendalam terhadap lingkungan sekitar dan (3) kepekaan impresionistik.

This study discussed about onomatope in sound imitation forms of thang, thing, thung, theng, and thong This study aimed to 1) classify forms of onomatope in sound imitation forms of thang, thing, thung, theng, and thong, 2) describe their meaning and 3) explain the reasons for the large number of onomatope used by the Javanese speakers. The main data were taken from Baoesastra Djawa written by W. J. S. Poerwadarminta and supported with Bausastra Jawa-Indonesia Volume I and II written by S. Prawiroatmojo by using simak method and simak bebas libat cakap technique. The data were analyzed by using distributional method. The results of the data analysis were presented by using informal and formal method. The results of this study were as the followings. Firstly, the form of onomatope in sound imitation forms of thang, thing, thung, theng, and thong were words, two or more words, repeated words, and phrases. The onomatope in the form of words consists of nouns, verbs, adjectives, and adverbs. Secondly, the meanings of onomatope in sound imitation forms of thang, thing, thung, theng, and thong can be classified into 1) the meaning based references of onomatope including imitation of smell, shape, sound, movement, appearance, sense, and attitude; 2) the meanings in the morpheme forming root system at the end associated with something hollow, mild, sudden, and sudden eruption; 3) the meaning of the sounds [i] or [I] contains the impression of the meaning of 'small' and contains the impression of the meaning of 'larger' than sounds [i] or [I] in the sounds a, i, u,e, and o, 4) the addition of affix -um- in general with regard to the meaning that is held or contained, infixs -el- and -er- used to convey the meaning of the repetitive motion. Many kinds of onomatope used by speakers of the Javanese shows characteristics of Java such that (1) wong Jawa iku nggone rasa, (2) a deep appreciation for the environment and (3) the sensitivity to impression.

Kata Kunci : Kata Kunci: Onomatope; bentuk tiruan bunyi thang, thing, thung, theng, dan thong; masyarakat Jawa./onomatope; sound imitation forms thang, thing, thung, theng, and thong, as well as thong; the Java community.

  1. S2-2015-354051-abstract.pdf  
  2. S2-2015-354051-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-354051-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-354051-title.pdf