PROFIL KOPERASI AL-MAWADDAH DAN PARTISIPASI ANGGOTANYA DI PASAR SAMBILEGI, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA

AZHAR RIDWAN R, BAMBANG HUDAYANA, Dr., M.A

2015 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Tulisan ini mencoba untuk memaparkan terkait Profil Koperasi Al-Mawaddah di Pasar Sambilegi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Partisipasi anggotanya. Di tengah hiruk pikuknya permasalahan Pasar Sambilegi, Koperasi Al-Mawaddah muncul sebagai wadah perkumpulan berbasis kekuatan ekonomi pedagang pasar sambilegi. Penelitian dilakukan di Pasar Sambilegi, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta selama bulan Mei 2015. Metode yang digunakan selama penelitian adalah observasi partisipasi dan wawancara mendalam agar mendapatkan data yang bersifat kualitatif. Beberapa foto dokumentasi juga dilampirkan untuk memperkuat data. Koperasi Al-Mawaddah mendapat kepercayaan dari DISPERINDAGKOP dengan di berikannya pinjaman dana sebesar seratus juta rupiah dengan bunga sebesar 0,6 persen. Dari berdirinya Februari tahun 2014 yang berjumlah tiga puluh orang, pada bulan November tahun 2015 bertambah menjadi lima puluh satu anggota. Maka dari itu muncul suatu pertanyaan, apa saja hambatan yang di alami oleh anggota dan pengurus koperasi ketika mendapatkan dana sebesar seratus juta rupiah? Apa bentuk profil dari Koperasi Al-Mawaddah ini? Apa manfaat sosial yang di rasakan oleh Anggota Koperasi Al-Mawaddah? Seiring berjalannya waktu, Koperasi Al-Mawaddah yang baru berbentuk Koperasi Simpan Pinjam ini yang merupakan perkumpulan yang diinisiasi oleh pedagang di Pasar Sambilegi, tidak memiliki perbedaan dengan macam-macam pemberi pinjaman modal yang ada di pasar sambilegi. Pola berfikir yang instan kerap kali menjadi suatu pilihan yang rasional bagi pedagang disana. Itu berdampak pada perkumpulan Koperasi Al-Mawaddah. Perkumpulan hanya menjadi suatu arena untuk proses peminjaman dan pembayaran hutang. Beberapa penolakan mengenai agenda Koperasi Al-Mawaddah pun sudah mulai bermunculan. Beberapa anggota Koperasi pun sudah mulai ada yang mengundurkan diri.

This paper attempts to explain related Profile Cooperative Al-Mawaddah Sambilegi Market, Sleman, Yogyakarta and Participation of its Members. In the midst of the hustle and bustle of the problems Sambilegi Market, Cooperative Al-Mawaddah emerged as a container-based association of economic power sambilegi market traders. Market research conducted in Sambilegi, Village Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta during the month of May 2015. The method used for the study was the observation of participation and in-depth interviews in order to obtain qualitative data. Some photos also attached documentation to strengthen data. Cooperative Al-Mawaddah won the trust of Disperindagkop with in given it a loan of one hundred million dollars with an interest rate of 0.6 percent. From its establishment in February 2014, amounting to thirty people, in November 2015 increased to fifty-one members. Hence arises a question, what are the barriers experienced by members and cooperative management when getting funds amounting to one hundred million dollars? What shape the profile of the Cooperative Al-Mawaddah this? What social benefits are felt by Members Cooperative Al-Mawaddah? Over time, Cooperative Al-Mawaddah new form of Credit Unions is that an association initiated by traders in Market Sambilegi, do not have differences with various lenders available in the market capital sambilegi. Instant thought patterns often becomes a rational choice for merchants there. It affects the Al-Mawaddah cooperative associations. Association only became an arena for the process of borrowing and debt payment. Some disclaimers regarding Al-Mawaddah cooperative agenda had already begun to emerge. Several cooperative members were already there who resigned.

Kata Kunci : Perkumpulan, Koperasi, Partisipasi Anggota