Laporkan Masalah

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS CAIRAN DESINFEKTAN CHLORHEXIDINE DAN REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP STREPTOCOCCUS MUTANS PADA ALAT ORTODONTIK LEPASAN

INTAN KURNIAWATI, drg. Darmawan Soetantyo, SU., Sp.Ort.(K)

2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Penggunaan desinfektan untuk membersihkan alat lepasan penting untuk mengurangi pembentukan plak oleh bakteri yang nantinya akan menyebabkan karies gigi sepeti S. mutans. Desinfektan yang biasa digunakan sebagai bahan pembersih adalah chlorhexidine. Penggunaan chlorhexidine yang berkepanjangan akan menimbulkan efek samping. Daun sirih hijau ( Piper betle L.) diketahui mengandung komponen yang bersifat antibakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana perbandingan efektivitas desinfektan alat lepasan chlorhexidine dengan rebusan daun sirih terhadap jumlah S. mutans. Penelitian menggunakan 18 buah plat aktif lepasan diolesi saliva dan direndam suspensi S. mutans selama 24 jam. Subjek penelitian dibagi 6 kelompok, perendaman dalam aquades selama 2 dan 8 jam, perendaman dalam chlorhexidine selama 2 dan 8 jam, serta perendaman dalam rebusan daun sirih selama 2 dan 8 jam. Kemudian divortex, sampel ditanam pada Saboroud Agar dan diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam, bakteri yang tumbuh dapat dihitung menggunakan colony counter dan dilakukan analisis statistik One-Way Anova dan uji Post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah koloni S. mutans yang signifikan (p<0,05) antar kelompok kecuali pada kelompok aquades steril perendaman 2 jam dan 8 jam serta pada kelompok chlorhexidine perendaman 2 jam dan 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rerata jumlah S. mutans yang bermakna antara kedua desinfektan pada kedua kelompok perendaman. Chlorhexidine memiliki persentase penurunan S. mutans lebih tinggi dibandingkan rebusan daun sirih. Kesimpulan penelitian ini adalah efektivitas desinfektan alat ortodontik lepasan chlorhexidine 2% lebih besar dibandingkan rebusan daun sirih 100% dalam menurunkan jumlah S. mutans.

The use of disinfectant to clean the removable appliance important for reducing the formation of plaque by bacteria that cause dental caries like S. mutans. Disinfectants commonly used as a cleaning agent is chlorhexidine. Prolonged use of chlorhexidine would cause side effects. Betel leaves (Piper betle L.) are known to have antibacterial properties. This research was aimed to know how the comparison of chlorhexidine removable appliance disinfectant effectiveness with piper betel leaf decoction towards S. mutans number. This research used 18 saliva-rubbed removable active plates and was soaked in S mutans suspension for 24 hours. Subjects were divided into six groups, soaking in aquades for 2 and 8 hours, soaking in chlorhexidine for 2 and 8 hours, and soaking in piper betel leaf decoction for 2 and 8 hours. Samples grown in Saboroud Agar and incubated for 24 hours. After 24 hours, the bacteria were grown can be calculated using a colony counter and analyzes with One-Way Anova dan uji Post-hoc. The research result showed that there was a significant difference of S. mutans colony (p<0.05) among groups except in 2 hour and 8 hour soaking sterile aquades groups and also in 2 hour and 8 hour soaking chlorhexidine groups. The research result showed that there was a difference in S. mutans number average meant that among both disinfectants in both soaking groups, chlorhexidine had S. mutans decrease percentage higher than the piper betel leaf decoction. It could be concluded that the effectiveness of chlorhexidine removable orthodontic appliance disinfectant 2% greater than 100% piper betel leaf decoction in decreasing S. mutans number.

Kata Kunci : Streptococcus mutans, chlorhexidine, rebusan daun sirih, disinfektan, alat lepasan

  1. S1-2015-193612-abstract.pdf  
  2. S1-2015-193612-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-193612-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-193612-title.pdf