HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN KERJA DAN KELUARAGA (WORKFAMILY CONFLICT) PADA IBU BEKERJA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA TERSAN GEDE, KECAMATAN SALAM, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH

ASRI HERLINDAWATI, Dr. Dra. Sumarni DW., M.Kes; Neti Nurani., dr., M.Kes., Sp.AK

2015 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang : Balita merupakan kelompok yang paling rawan terhadap masalah gizi. Peran ibu bekerja dalam ranah pekerjaan dan keluarga mempunyai aturan dan persyaratan yang berbeda, dan tidak menutup kemungkinan adanya ketidakcocokan antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu peran istri atau ibu tidak selalu ada pada saat-saat penting dimana sangat dibutuhkan; tidak semua kebutuhan anggota keluarga dapat dipenuhi; bila istri atau ibu pulang kerja dalam keadaan lelah sehingga tidak punya energi untuk bermain dengan anak, pemenuhan gizi yang kurang pada anak balita, dan menemani suami dalam kegiatan tertentu. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara konflik peran kerja dan keluarga pada ibu bekerja dengan status gizi anak balita di Desa Tersan Gede, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian non experimental, menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 101 ibu-ibu bekerja yang memiliki balita sehat dengan usia 1-5 tahun di Desa Tersan Gede, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang pada bulan Maret 2015. Analisa data menggunakan uji Chi-Square Hasil : Sebagian besar konflik peran kerja dan keluarga pada ibu bekerja adalah konflik peran kerja dan keluarga rendah (85,1%). Untuk status gizi balita usia 1-5 tahun memiliki status gizi yang normal sebanyak 83 balita (82,2%). Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara konflik peran kerja dan keluarga pada ibu bekerja dengan status gizi anak balita.

Background: Toddlers are the group with the most vulnerable to malnutrition. The role of working mothers in the realm of work and family has different rules and requirements, and did not rule out the existence of a mismatch between one another. Therefore, the role of the wife or the mother does not always exist in crucial moments where it needs; not all needs can be met family members; if the wife or the mother came home from work in a state of fatigue that does not have the energy to play with the child, the less nutrition in children under five, and accompanied her husband in a particular activity. Objective: To determine the relationship between work and family role conflict of working mothers with the nutritional status of children under five in Tersan Gede Village, Subdistrict Salam, District Magelang. Methods: This study is a non-experimental study, using a quantitative method with cross sectional design. The sample was 101 mothers who have children healthy working with the age of 1-5 years in Tersan Gede Village, Subdistrict Salam, District Magelang in March 2015. Data were analyzed using the Chi-Square test. The Result: Mostly of work and family role conflict in working mother is work and family role conflict is low (85.1%). For the nutritional status of children aged 1-5 years had a normal nutritional status of 83 children (82.2%). Conclusion: There is no relationship between work and family role conflict of working mothers with the nutritional status of children under five

Kata Kunci : Konflik Kerja dan Keluarga, Status Gizi Balita, Ibu Bekerja/Work and Family Conflict, Nutritional Status of Toddler, Working Mother