Kisah Pelayaran Abdullah dari Singapura sampai ke Mekah Karya Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi: Analisis Stilistika
ILFAT ISROI NIRWANI, Drs. Sudibyo, M. Hum.
2015 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIAPenelitian ini merupakan penelitian gaya bahasa pada Kisah Pelayaran Abdullah dari Singapura sampai ke Mekah (KPASM) karya Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dan dianalisis menggunakan teori stilistika. Pemilihan teori stilistika untuk digunakan sebagai pisau analisis didasarkan pada asumsi bahwa KPASM merepresentasikan gaya bahasa Abdullah Munsyi yang sebenarnya karena merupakan tulisan terakhir Abdullah Munsyi yang tidak banyak mengalami proses penyuntingan oleh penaungnya, sehingga keaslian gaya penulisannya yang menggunakan gaya bahasa sehari-hari masih terjaga. Penelitian ini bertujuan menjelaskan gaya bahasa dalam KPASM yang menjadi ciri khas dan inovasi yang melekat pada diri Abdullah Munsyi. Sementara itu, untuk memperkuat ciri dan inovasinya, gaya bahasa KPASM akan dibandingkan dengan gaya bahasa Hikayat Mareskalek (HM) karya Abdullah bin Muhammad al-Misri. Pemilihan HM sebagai pembanding didasarkan pada kemunculan KPASM dan HM di kurun waktu yang sama pada awal abad ke-19 sehingga bahasa yang digunakan tidak jauh berbeda. Selain itu, Abdullah Munsyi dan Abdullah al-Misri sama-sama menawarkan karya yang realis serta kedua pengarang ini sama-sama tidak disebutkan dalam buku sejarah kesusastraan melayu. Dengan menggunakan teori stilistika, penelitian ini berfokus mencari gaya bahasa dalam KPASM meliputi diksi dan bahasa kiasan yang menunjukkan ciri khas dan terdapat inovasi yang dilakukan oleh pengarangnya. Analisis dilakukan pada data-data yang menunjukkan ciri paling dominan di dalam KPASM kemudian data-data tersebut dibandingkan dengan data-data yang terdapat dalam HM guna menemukan persamaan dan perbedaannya. Persamaan dan perbedaan tersebut memperjelas ciri khas dan inovasi yang melekat pada pengarang melalui KPASM. Melalui diksi, ditemukan ciri khas dominan pengarang yang banyak memanfaatkan diksi dengan mengubah makna leksikalnya menjadi makna kontekstual dan repetisi sebagai bentuk ekspresi. Pada bahasa kiasan, KPASM dominan memanfaatkan bahasa kiasan simile dengan perbandingan yang sederhana dan multitafsir. Selain itu, terdapat gaya bercerita yang dimanfaatkan Abdullah Munsyi untuk menyampaikan bentuk-bentuk tokoh ideal yang bisa dijadikan panutan oleh masyarakat pembaca.
This research analyzes style ofKisahPelayaran Abdullah dari Singapura sampai ke Mekah (KPASM) by Abdullah bin Abdul Kadir Musyi with the utilization stylistics theory. The election of stylistics theory to be applied is based on the assumption that KPASM represents the real style of Abdullah Munsyi language because it is the last posts which did not experience the editing process by his employer. Thus, the authenticity of his writing style which uses everyday language style is still awake. This study aims to describe the style in KPASM that characterizes and the innovation that inherent in Abdullah Munsyi. Meanwhile, to strengthen the characteristics and innovation, KPASMstyle will be compared with the style of Hikayat Mareskalek (HM) by Abdullah bin Mohammad al-Misri. HM is selected as the comparison based on KPASM and HMoccurrence in the same period which is on early of 19th the century, so the language that used is not much different. In addition, Abdullah Munsyi and Abdullah al-Misrioffer the same realist works and both of them is equally not mentioned in the history books of Malay literature. By using stylistics theory, this research focuses on seeking style in KPASM include diction and figurative language that shows the characteristics and innovations that are performed by the author. The analysis performed in the data that showed the most dominant feature in KPASM and then these data are compared with data that contained in the HM in order to find they similarities and differences. Similarities and differences clarify the characteristics and innovations that are attached to the author through KPASM. Through diction, the dominant characteristic of the author discovered that many utilize diction to change of the lexical meaning into a contextual meaning and repetition of words as a form of expression. In the figurative language, KPASM dominant utilize simile with simple comparisons and multiple interpretations. In addition, there are storytelling of Abdullah Munsyi utilized to deliver the ideal figure forms that can be used as a model by the reading public.
Kata Kunci : gaya bahasa, stilistika, ciri, diksi, kiasan, inovasi