EFEKTIVITAS SURAT PENAGIHAN DALAM MEMINIMALISASI UTANG PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG TERDAFTAR DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANTUL TAHUN 2013 DAN 2014
YOSUA SURYA PERKASA, Drs. Achmad Choiruman MC, M.Si.
2015 | Tugas Akhir | D3 MANAJEMEN SVKetetapan pajak yang diterbitkan oleh fiskus dan Undang-Undang pajak ditambah dengan Wajib Pajak yang tidak atau kurang bayar pajak menimbulkan utang pajak, salah satu utang pajak tersebut adalah utang pajak Wajib Pajak Orang Pribadi. Timbulnya utang pajak Wajib Pajak Orang Pribadi ini tentu mempengaruhi pengomtimalan penerimaan pajak. Untuk meminimalisasi utang pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang timbul ini maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul mengambil upaya untuk meminimalisasi utang pajak dengan menerbitkan surat penagihan yaitu surat teguran dan surat paksa. Perhitungan efektivitas surat penagihan diperlukan untuk menentukan apakah surat penagihan efektif dilaksanan atau tidak. Teori yang digunakan adalah teori Schemerhon John R. Jr (1986: 35) yang menyatakan efektifitas diukur dengan output rencana berbanding output realisasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis Stastistik Deskriptif. Sedang data yang dikumpulkan berupa data surat penagihan yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul. Dari analisis data yang dilakukan didapat nilai efektivitas surat penagihan pada tahun 2013 dengan surat teguran sebesar 20,18% dan surat paksa sebesar 21,07%. Kemudian pada tahun 2014 dengan surat teguran sebesar 4,93% dan surat paksa sebesar 153,91%. Berdasarakan teori klasifikasi yang ditetapkan oleh Depdagri sesuai dengan Permendagri maka nilai efektivitas surat penagihan dengan menggunakan surat teguran dan surat paksa tahun 2013 serta surat teguran tahun 2014 termasuk dalam kriteria tidak efektif, sedangkan penagihan dengan surat paksa tahun 2014 termasuk kriteria sangat efektif.
The tax assessment published by government and the tax laws coupled with taxpayer who fails or less pay tax give rise to tax debt. One of the tax debt is owed by individual taxpayers. The rising of tax debt of individual taxpayers is certainly affecting the optimalizing of tax revenue. To minimise the rising tax debt of individual taxpayers, Pratama Bantul tax service office takes an effort to minimize tax debt by issued the billing of warning letter and forced letter. The effectiveness calculation of billing letter is needed to determine whether the billing letter is carried out effective or not. It is Schemerhon theory (1986: 35) that is used as basic of this writing essay. It is saying that effectiveness measured by output plan versus output realization. The analytical method used here is descriptive statistic analytical method. Then the collected data is in a form of billing letter database published by the Pratama Bantul tax service office. The process of data analysis obtained the effectiveness value of billing letter in 2013 with the warning letter by 20,18% and the forced letter by 21,07%, then in 2014 the warning letter by 4,93% and the force letter by 153,91%. Based on the classifications theory set by Depdagri in accordance with Permendagri hence the effectiveness value of billing letter consist of warning letter and forced letter in 2013 and warning letter in 2014 is not effective, while the effectiveness value of forced letters in 2014 is very effective.
Kata Kunci : Utang Pajak, Surat Penagihan, Efektivitas