ANGEL AND MONSTER: THE LABELING OF WOMEN IN THE BROTHERS GRIMM'S SNOW WHITE AND CINDERELLA
YENI SUSANTI, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA.
2015 | Tesis | S2 Ilmu SastraSnow White dan Cinderella adalah cerita dongeng yang telah melegenda dari generasi ke generasi. Pesona kedua cerita dongeng tersebut masih mampu menyihir anak-anak, terutama anak perempuan di seluruh dunia hingga saat ini. Bagaimanapun juga secara tidak sadar cerita ini telah menciptakan sterotipe tertentu mengenai gender. Melalui penggambaran perempuan yang sempurna seperti tokoh wanita baik dalam cerita membuat anak perempuan percaya bahwa penggambaran seperti itulah yang sesuai dalam masyarakat serta penggambaran bagaimana perempuan seharusnya bersikap dan bertingkah laku. Penggambaran yang buruk seperti tokoh jahat juga memberitahukan kepada pembaca agar perempuan tidak berperilaku seperti mereka dan hal yang akan diterimanya jika perempuan melampaui batas patriarki. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana kualitas perempuan ketika digambarkan sebagai malaikat dan monster, alasan dibalik pembuatan konstruksi malaikat dan monster pada masa itu, dan korelasi perempuan sebagai malaikat dan monster terhadap pria dengan menggunakan teori Braidotti mother and monster. Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. Kualitas malaikat dan moster digambarkan dalam bentuk penampilan fisik, sifat, sikap, dan pekerjaan. Kualitas - kualitas tersebut memposisikan mereka berbeda dengan pria, berbeda dalam masyrakat, spesial bagi hewan, dan bahkan berbeda di hadapan Tuhan. Malaikat adalah produk keberuntungan yang melalui kualitasnya dapat memperoleh pembebasan, penghargaan, perlindungan, pengampunan, pertolongan, dan kepercyaan dari berbagai pihak. Sebaliknya, monster juga dengan kualitasnya mendapatkan kepalsuan, hukuman, anggapan negatif dan hampir tidak ada pertolongan. Bagaimanapun juga malaikat ,mendapat opresi dari monster. Pertama, malaikat tampak lemah dan sabar, tetapi pada akhirnya malaikat memenangkan pertarungan. Monster berperilaku jahat dan agresif di awal dan tampak sebagai pemenang, tetapi akhirnya monster mengalami kekalahan dalam pertarungan yang telah diciptakannya sendiri.
Snow White and Cinderella are fairy tales which have already been living from generation to generation. Enchantment of those fairy tales is still able to amuse the children, especially girls in the whole world until now. However, unconsciously these stories have created certain stereotypes about gender. By woman's perfect illustration like heroines in character of fairy tale makes girl believe such illustration works in society and how woman actually should be. Bad description like villains also tells the readers that a woman should not act like them and what happens to a woman if she crosses the border; patriarchal border. This qualitative research aims to uncover how women's qualities are when they are pictured as angels and as monsters, the reason behind such construction was made at that time, and the correlation of women as angels and as monsters to men is by using Braidotti's mother and monster. Library research is used to collect the data. Qualities of angels and monsters are pictured in forms of physical appearance, traits, behaviors, and occupations. Those qualities in angels and monsters position them differently towards men, society, animals, and even God. Angels are products of luck that through their qualities can get liberation, appreciation, protection, mercy, help, and trust from any parts. In the opposite side, monsters with their qualities get falsity, punishment, negative judgment and almost no help. However, angels get oppression from the monsters. First, angels act weakly and patiently, but triumph at the end. Monsters act and behave wickedly and aggressively at the first, they look like the winners, but they lost the game at the end.
Kata Kunci : angel, monster.