Laporkan Masalah

Gunung Sewu Natural Museum: Pusat Wisata Edukasi Geopark Gunung Sewu Gunungkidul

ARDIANTI SAVITRI A, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.

2015 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Geopark Gunung Sewu merupakan bentang alam karst tropis atau kawasan dengan karakteristik khusus yang memiliki keragaman geologi, biologi, dan budaya membentang dari wilayah Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), Wonogiri (Jawa Tengah), hingga Pacitan (Jawa Timur) atau area timur Pantai Parangtritis hingga Teluk Pacitan. Menindaklanjuti usulan dari Forum Pawonsari tentang Geopark Gunung Sewu, Komite Nasional Geopark Indonesia yang diwakili oleh Badan Geologi (Kementerian ESDM) dan Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata (Kementerian Parekraf) telah menetapkan Geopark Gunung Sewu sebagai Geopark Nasional. Selanjutnya, Geopark Gunung Sewu akan diusulkan ke UNESCO menjadi Geopark bertaraf Internasional. Di sisi lain, karena pesona alamnya yang luar biasa, Geopark Gunung Sewu kini menjadi pusat wisata alam dengan peminat yang tidak sedikit. Kegiatan ini beresiko pada eksploitasi dan perusakan alam yang berlebihan. Geopark Gunungsewu sebagai wilayah untuk memuliakan warisan bumi harus memiliki setidaknya suatu kegiatan preventif yang mampu mengedukasi masyarakat dan pengunjung untuk menjaga warisan bumi. Kegiatan edukasi ini harus menarik dan masyarakat dapat berinteraksi langsung di dalamnya. Museum dianggap sebagai fasilitas yang cocok karena dapat menampung aktivitas wisata edukasi dan konservasi yang interaktif. Yogyakarta merupakan kota dengan jumlah museum terbanyak di Indonesia. Menurut Humas DPD Barasmus DIY, Ki Bambang Widodo, jumlah museum yang ada di DIY sebanyak 30 museum, baik yang dikelola swasta, perorangan, maupun pemerintah. Padahal jumlah museum se-Indonesia hingga saat ini hanya 225 museum dalam berbagai bentuk. Setiap museum harus bersaing untuk dapat mewujudkan tujuannya sebagai wahana wisata edukasi dan konservasi yang menarik. Potensi alam geopark Gunung Sewu yang luar biasa diharapkan mampu menghidupkan suasana museum yang mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk melindungi warisan bumi.

Geopark Gunung Sewu is a tropical karst landscape known as an area with specific karst characters like geodiversity, biodiversity and culturediversity that extend from east side of Parangtritis, Bantul, Gunungkidul (Yogyakarta), Wonogiri (Central Java), until the bay of Pacitan (East Java). Following up the proposal from Forum Pawonsari about Geopark Gunung Sewu, Indonesia National Committee of Geopark that represented by Ministry of Energy and Mineral Resources and Ministry of Indonesian Tourism appointed Geopark Gunung Sewu as one of National Geopark of Indonesia. Geopark Gunung Sewu could assigned to UNESCO becoming International Geopark afterward. In other hand, Geopark Gunung Sewu has been becoming the main destination for natural tourism in Java. People flooded in main object of Geopark Gunung Sewu like in the caves and beaches. These activity could risk this whole geopark area to an excessive exploitation and destruction. Geopark Gunung Sewu as a preventive area that glorify the earth inheritance supposed to educate people and society to protect these geoheritage. This education activities should be interesting for the people. Natural museum was considered to be the right facilities to accommodate educational tourism and interactive conservation. Yogyakarta as the province with biggest amount of museum's presences in Indonesia considered to be the right location for this geopark natural museum. According to the public relations of DPD Barasmus DIY, Ki Bambang Widodo, Province of DIY has 30 museums from total amount 225 museums in Indonesia. Every museums have to compete to reach their goals as the main destination for educational tourism and interesting conservation for society. The amazing natural potential of geopark Gunung Sewu was expected to brought in the natural museum that can attract and educate people to respect and glorify the geoheritage.

Kata Kunci : arsitektur, museum, museum alam, geopark gunung sewu, gunungkidul, wisata, edukasi

  1. S1-2015-312842-abstract.pdf  
  2. S1-2015-312842-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-312842-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-312842-title.pdf