PROSES PEWUJUDAN KOTA PEKALONGAN SEBAGAI KOTA KREATIF UNESCO
YURISKA HANIF R, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MUP, Ph.D
2015 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKota Pekalongan merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang telah dinobatkan sebagai Kota Kreatif UNESCO. Kota ini berhasil lolos menjadi Kota Kreatif UNESCO dalam kategori kota kerajinan dan seni rakyat pada tahun 2014.Potensi yang diangkat adalah kerajinan batik, yang mana telah diproduksi sejak zaman dahulu dan semakin berkembang hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) merumuskan proses pewujudan Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif UNESCO dan (2) menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pewujudan tersebut. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga cara, yaitu dokumentasi, wawancara mendalam, serta observasi langsung, yang selanjutnya dilakukan triangulasi antara ketiga sumber data sehingga validitas data dapat terpenuhi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) proses pewujudan Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif UNESCO tidak direncanakan sejak awal, melainkan merupakan suatu pengembangan menjadi kota kreatif berdasarkan potensi dan masalah yang dimiliki. Adapun untuk proses pewujudan merupakan suatu proses hubungan antara hal-hal yang dilakukan Kota Pekalongan untuk mewujudkan sebagai Kota Kreatif UNESCO, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi proses pewujudan terdiri dari faktor internal dan eksternal, (3) pewujudan Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif UNESCO sesuai dengan kriteria yang dikeluarkan oleh UNESCO untuk kategori kota kerajinan dan seni rakyat, (4) Kota Pekalongan telah memiliki rencana pengembangan lebih lanjut untuk mempertahankan gelar Kota Kreatif UNESCO.
Pekalongan City is the only city in Indonesia, which has been named as a UNESCO Creative City in category of crafts and folk art on 2014. The potency of this city is batik, which has been produced since long time ago and is growing up today. This study aims to: (1) formulate the process of realizing Pekalongan City as a UNESCO Creative City, and (2) find the factors that affect the realization process. This research uses case study method. Data collection was done in three ways, documentation, indepth interview, and direct observation, then made triangulation between the three sources of data so that the validity of data can be met. The results showed that: (1) the process of realizing Pekalongan City as a UNESCO Creative City was not planned from the beginning, but is a development into a creative city based on the potency and problems they have. The process of realizing is a process of relationship between things that Pekalongan City did to realize as UNESCO Creative City, (2) the factors that affect the realization process consists of internal and external factors, (3) the realization of Pekalongan City as a UNESCO Creative City in accordance with the criterias issued by UNESCO to creative city in category crafts and folk art, (4) Pekalongan City has had a further development plans to retain the title of UNESCO Creative City.
Kata Kunci : Kota Kreatif UNESCO, Kota Pekalongan