Pengaruh Modal Sosial pada Agribisnis Jagung terhadap Kesejahteraan Petani di Kecamatan Tujuh Belas Kabupaten Bangkayang

JAJAT SUDRAJAT, Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec.; Dr. Slamet Hartono, M.Sc.; Subejo, SP.,M.Sc., Ph.D

2015 | Disertasi | S3 Ekonomi Pertanian

Penelitian ini terutama ditujukan untuk menganalisis pengaruh modal sosial terhadap tingkat kesejahteraan petani jagung. Modal sosial diyakini berada pada struktur hubungan petani dengan pedagang pengumpul jagung. Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis pengaruh tidak langsung modal sosial terhadap kesejahteraan petani, 2) Menganalisis pengaruh modal sosial terhadap komitmen usaha, 3) Menganalisis pengaruh komitmen usaha terhadap capaian kinerja usahatani jagung, dan 4) Menganalisis pengaruh simultan komitmen usaha dan capaian kinerja usahatani jagung terhadap kesejahteraan petani. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tujuh Belas meliputi tiga desa yaitu Desa Sinar Tebudak, Kamuh, dan Bengkilu. Pemilihan Kecamatan dan Desa dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut memiliki usahatani jagung paling luas dibandingkan wilayah lain di Kabupaten Bengkayang. Adapun sampel petani diperoleh secara acak sederhana yaitu terdiri dari 122 responden. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian adalah metode diskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan model persamaan struktural. Hasil penelitian menyimpulkan beberapa temuan penting sebagai berikut: 1) Modal sosial secara signifikan mempengaruhi komitmen usaha. Aspek paling kuat mempengaruhi komitmen usaha dari sisi pandang modal sosial pedagang pengumpul jagung adalah unsur trust yaitu aktivitas pedagang pengumpul jagung dalam memberikan pinjaman tunai tanpa bunga kepada petani. Sementara itu, aspek paling kuat mempengaruhi komitmen usaha dari sisi pandang modal sosial petani adalah unsur network yaitu banyaknya teman luar desa atau luar kecamatan yang menjadi patner dalam mencari nafkah. 2) Komitmen usaha secara signifikan mempengaruhi capaian kinerja usahatani jagung. Empat faktor yang mempengaruhinya adalah: penggunaan pupuk organik, penggunaan pupuk anorganik, perawatan tanaman/usahatani jagung, dan kapasitas usaha di luar usahatani jagung. Aspek paling kuat pengaruhnya adalah perawatan usahatani jagung. 3) Komitmen usaha dan capaian kinerja usahatani jagung secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani. Oleh karena itu, dapat disimpulkan pula bahwa modal sosial secara tidak langsung terbukti berpengaruh positif terhadap kesejahteraan petani. Hasil penelitian ini memperkuat temuan sebelumnya bahwa modal sosial merupakan faktor penting sebagai penentu kesejahteraan petani.

This study is mainly conducted to analyze the effect of social capital on corn farmer welfare. Social capital is convinced exist on relationship structure between farmer and village trader. Specifically, the aim of this research, i.e.: (1) to analyze the indirect effect of social capital on farmer welfare, (2) to estimate the effect of social capital on business commitment, (3) to estimate the effect of business commitment on achievement of corn farming, and (4) to estimate the simultaneous effect of business commitment and achievement of corn farming on farmer welfare. This study is conducted in Tujuh Belas sub district which cover three villages those are Sinar Tebudak, Kamuh, and Bengkilu. Sub district and villages were selected by purposive method based on the area which have the widest land of corn farming compare to other area in Bengkayang Regency. Meanwhile, household sample comprises 122 respondents which were collected by simple random sampling. The basic method of this research was descriptive analytical by using quantitative approach. The quantitative analysis was done by applying Structural Equation Model (SEM). The result of this study conclude several important information, i.e.: 1) Social capital influence the business commitment (performance of farming activity) significantly. The strongest aspect influencing business commitment from the side of village trader social capital perspective is trust element which is implemented by generosity of village trader to give loan without interest rate to the farmer. On the other side, the strongest aspect influence to business commitment from the side of farmer social capital perspective is network element which is shown by number of business partner out of the village or sub district. 2) Business commitment influence the achievement of corn farming significantly. There are four factors which influence to the business commitment that are application of organic fertilizer, application of inorganic fertilizer, maintenance of corn farming, and the business capacity out of corn farming. The strongest aspect is maintenance of corn farming. 3) Business commitment and achievement of corn farming simultaneously influence to the farmer’s welfare significantly. Therefore, it can also be concluded that social capital, indirectly, influence to the farmer welfare significantly. The result of this study strengthened the previous finding that social capital is important factor to determine the farmer welfare.

Kata Kunci : Modal sosial, Pedagang pengumpul jagung, kesejahteraan petani, agribisnis, Bengkayang