Laporkan Masalah

Sekolah Khusus Anak Autis Dengan Pendekatan Spatial Sequencing Di Yogyakarta

DESY CANDRAMAYA SARI, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, MA.

2015 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Gangguan autistik ditandai dengan gangguan perkembangan pada kemampuan interaksi sosial dan komunikasi serta rentang minat dan aktivitas terbatas. Anak dengan autisme memiliki pola perilaku, ketertarikan, dan aktivitas yang obsesif dan repetititif. Perilaku autistik juga bersifat konsisten, memaksakan rutinitas, dan cenderung fokus pada satu benda tertentu, serta sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Perilaku ini dapat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sensorik. Intervensi desain arsitektural menunjukkan dampak yang positif pada perilaku anak. Spatial sequencing merupakan salah satu faktor arsitektural yang berpengaruh terhadap perilaku autistik. Spatial sequencing mensyaratkan area diatur dalam urutan logis, berdasarkan penggunaan tipikal yang dijadwalkan. memanfaatkan keterikatan anak dengan rutinitas dan kemampuan memprediksi. Pengaturan tata ruang fokus pada penyediaan urutan transisi yang halus untuk menjaga rutinitas. Anak autis menyukai segala sesuatu yang mengandung unsur keteraturan dan kejelasan. Dalam mendesain bangunan untuk anak autis, perancangan harus mengandung unsur kejelasan karena bentuk yang tidak dapat diprediksi anak dapat menyebabkan distraksi. Dengan memahami mekanisme gangguan dan kebutuhan anak autis, lingkungan dapat dirancang untuk mengubah masukan sensorik secara berurutan di dalam ruang sehingga dapat memberi perubahan positif pada perilaku anak.

Autistic disorders are developmental disorders marked by deficits in social interaction and communication ability, also a restricted range of interests and limit of activities. Children with autism have an obsessive and repetitive pattern of behaviors, interests, and activities. Autistic behaviors are consistent, routine, and tend to focus on a certain object, also very sensitive to environment changes. This behavior is influenced by sensory environment changes. Architectural design intervention shows a positive impact on children behaviors. Spatial sequencing is one of the factors that influence autistic behaviors. Spatial sequencing requires that areas be organized in a logical order, based on the typical scheduled use of such spaces. It applies autistic child's affinity to routines and their ability to predict. Spatial arrangement focus on provide a smooth sequence of transition to keep the routines. Autistic child loves every thing that has regularity and clarity element. The building design must have clarity element because unpredictable configuration could distract them. By understanding the mechanisms of autistic disorders and the needs of children with autism, environment can be designed to change sensory input inside the room in a sequence that can provide positive changes in children's behaviors.

Kata Kunci : Urutan, Rutinitas, Teratur, Jelas

  1. S1-2015-305285-abstract.pdf  
  2. S1-2015-305285-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-305285-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-305285-title.pdf