Laporkan Masalah

EVALUASI PERBANDINGAN KETELITIAN HASIL DELINIASI BATAS DESA SECARA KARTOMETRIK

MUHAMMAD IRSAN SINAGA, Ir. Gondang Riyadi, Dipl.C, MT

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK GEODESI

Penetapan dan penegasan batas daerah dapat dilakukan untuk mempertegas wilayah administrasi pemerintahan daerah. Wilayah administrasi dapat digunakan sebagai batasan wilayah untuk pengaturan tata ruang daerah, kejelasan daftar pemilih untuk pemilu, pengelolaan sumber daya alam dan keperluan daerah lainnya. Salah satu metode di dalam penetapan batas wilayah adalah secara kartometrik. Secara kartometrik, deliniasi garis batas dan perhitungan posisi titik batas, jarak dan luas dilakukan secara langsung di atas peta dasar dengan peta-peta lain sebagai pelengkap. Banyaknya jenis peta dasar, perlu adanya pertimbangan di dalam pemilihan peta dasar untuk efektivitas dan efisiensi penetapan dan penegasan batas. Pada penelitian ini dilakukan deliniasi batas menggunakan dua peta dasar (peta orthophoto dan citra satelit) pada Desa Umbulharjo dan Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Deliniasi batas dilakukan dengan menggunakan batas desa pada peta rupa bumi Indonesia (RBI) skala 1:25.000 sebagai asumsi batas awal. Batas awal kemudian divalidasi menggunakan peta batas kedua desa yang sudah ada sebelumnya. Peta batas desa yang dihasilkan dari kedua peta dasar dilakukan evaluasi perbedaan titik-titik batas yang dihasilkan. Evaluasi batas desa yang dihasilkan dari kedua peta dasar dilakukan pada garis batas pemisah antar kedua desa. Pertampalan batas desa yang telah ada sebelumnya dengan batas desa yang dihasilkan dari kedua peta dasar menunjukkan bahwa batas desa pada peta orthophoto lebih mendekati batas desa yang telah ada sebelumnya dengan perbedaan batas rerata sebesar 1,44 meter dibandingkan batas desa pada citra satelit dengan perbedaan batas rerata sebesar 3,193 meter. Perbedaan titik batas antara peta orthophoto dan citra satelit terbesar adalah 13,331 meter (pada daerah berbukit) dan terkecil adalah 0,135 meter (pada daerah datar). Dari beberapa sampel titik batas didapat perbedaan titik batas rerata adalah 3,166 meter. Dari data perbedaan titik batas, peta orthophoto yang digunakan lebih baik untuk daerah berbukit dan citra satelit dapat digunakan untuk deliniasi batas pada daerah yang relatif datar. Kata kunci: deliniasi, kartometrik, batas desa, peta dasar

Demarcation and delimitation of borderline can be used to confirm the district administration area. Administration area can be used as restriction area for district spatial arrangement, certainty of voter list for election, natural resources management and other district needs. One of the methods in borderline demarcation is cartometric. Cartometricly, delineation of boundary and measurement the location of boundary point, distance and area was did directly on basic map with other maps are used as complement. In case of many types of basic map, the basic map elections need to be considered for effectiveness and efficiency the borderline demarcation. In this research, delineation of boundary uses two basic maps (orthophoto map and satellite image) in Umbulharjo and Kepuharjo village, Cangkringan, Sleman, Special District of Yogyakarta. Delineation of boundary uses village boundary from rupa bumi Indonesia map (RBI) in scale 1:25.000 for assuming the initial boundary. Then the initial boundary was validated by fixed-boundaries map of both villages. The village boundary map which have been produced from both basic maps then was evaluated to find out the difference of boundary points. Evaluation of village boundary was done at borderline that separates both villages. By overlapping the fixed-village boundary with village boundary which have been produced from both basic maps, shows that village boundary from orthophoto is more accurate with average differences 1.44 meters than the village boundary from satellite image with average differences 3,193 meters. The largest difference of boundary points is 13.331 meters (in hilly area) and the smallest is 0.135 meters (on a flat area). Of some samples of boundary points, the average difference of boundary point is 3.166 meters. From the difference of boundary point, aerial photo in this research is better to be used to delineation of borderline in hilly area than satellite image and satellite image can be used too on a relatively flat area.

Kata Kunci : deliniasi, kartometrik, batas desa, peta dasar / delineation, cartometric, borderline, boundary, basic map

  1. S1-2015-301217-abstract.pdf  
  2. S1-2015-301217-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-301217-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-301217-title.pdf