Studentifikasi di Kawasan Pogung Kidul, Yogyakarta
GRACE DAMARIS SURADI, M. Sani Roychansyah, ST, M.Eng., D.Eng.
2015 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTACitra Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar muncul karena kehadiran banyak perguruan tinggi seperti Muhammadiyah, Taman Siswa, dan Universitas Gadjah Mada. Hal tersebut juga diperkuat dengan visi Kota Yogyakarta, yaitu 'Terwujudnya Kota Yogyakarta Sebagai Pusat Pendidikan dan Pariwisata yang Berbudaya'. Keberadaan perguruan tinggi menyebabkan banyak mahasiswa dari luar Yogyakarta datang dan bermukim di kawasan sekitar universitas. Tingginya konsentrasi mahasiswa di suatu kawasan menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek ekonomi, sosial, budaya, dan fisik. Perubahan tersebut dikenal sebagai studentification dimana mahasiswa menjadi penyebab utama berubahnya bentukan suatu kawasan. Salah satu kawasan yang mengalami studentification adalah Kawasan Pogung Kidul yang berada tepat di utara Fakultas Teknik UGM. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif kualitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif ini dilakukan selama bulan Maret - April 2014 menggunakan variabel-variabel yang disintesis dari teori Smith (2005) dan Smith dan Holt (2007) yang disesuaikan dengan kondisi di Kawasan Pogung Kidul. Data yang menunjang penelitian ini diambil dari kajian pustaka dan observasi lapangan, dimana observasi lapangan meliputi pengamatan langsung dan wawancara yang dilakukan kepada delapan narasumber dengan latar belakang yang berbeda sebagai sumber utama dalam penelitian. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa studentification yang terjadi di Pogung Kidul tidak menyebabkan terusirnya keseluruhan masyarakat lokal, namun kebanyakan terjadi penyusutan luas tanah milik masyarakat lokal. Penyusutan tersebut disebabkan oleh penjualan sebagian tanah kepada pendatang untuk dijadikan modal membangun pondokan. Terjadinya studentification di Pogung Kidul tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Yogyakarta's Image as Student City emerged as the presence of many universities such as Muhammadiyah, Taman Siswa, and Gadjah Mada University. It also strengthen by city's vision 'Terwujudnya Kota Yogyakarta Sebagai Pusat Pendidikan dan Pariwisata yang Berbudaya' (Realization of Yogyakarta City as the Center of Cultural Education and Tourism). The existence of universities led many students from outside Yogyakarta to settle in the area around university. The high concentration of students in an area leads to the economic, social, cultural, and physical changes. The changes known as studentification where students become the main cause of changes of an area. Pogung Kidul is one of the area that experienced studentification because Pogung Kidul is located above the Faculty of Engineering Gadjah Mada University. This research utilizes qualitative-deductive approach as its method. This descriptive research conducted during March - April 2014 using the variable that are synthesized from Smith's Theory (2005) and Smith and Holt's Theory (2007) and then adapted with Pogung Kidul's condition. The data supporting were drawn from literature review and field observations, which included direct observation and depth interview with eight informants from different background as primary source of research. From this research resulted that studentification that happened in Pogung Kidul doesn't lead to gentrification of entire local community, but it leads to decreasing of local community's land ownership. The decreasing caused by some of the land were sold to newcomer to build student house. Studentification in Pogung Kidul can't be separated from the influence of intrinsic and extrinsic factors.
Kata Kunci : studentification, mahasiswa, kawasan universitas, Pogung Kidul / studentification, student, university area, Pogung Kidul