HAMBATAN KEGIATAN PETUGAS CODING DALAM IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI RSU PKU MUHAMMADIYAH PURWOREJO
RINA TRIWIGATI, Dra. Rawi Miharti, M.P.H
2015 | Tugas Akhir | D3 REKAM MEDIS SVLatar Belakang : Petugas coding mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Setelah diberlakukannya program JKN, kegiatan petugas coding di Instalasi Rekam Medis RSU PKU Muhammadiyah Purworejo menjadi bertambah. Adapun dalam pelaksanaannya, masih terdapat hambatan dalam pelaksanaan kegiatan petugas coding. Hambatan tersebut berpengaruh terhadap proses klaim BPJS, semakin lama dalam pengajuan klaim, maka semakin lama juga rumah sakit menerima penggantian biaya klaim dari pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan petugas coding serta faktor-faktor yang menghambat kegiatan petugas coding dalam implementasi JKN. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah petugas coding rawat jalan dan rawat inap pasien BPJS. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh kegiatan petugas coding dalam implementasi JKN. Teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil Penelitian : Kegiatan yang dilakukan petugas coding dalam implementasi JKN di RSU PKU Muhammadiyah Purworejo adalah petugas coding mengecek perjalanan penyakit pasien, mulai dari riwayat masuk sampai riwayat keluar, mengajukan berkas rekam medis yang belum lengkap kepada dokter, melakukan pengecekan ada tidaknya kelengkapan berkas klaim, melakukan pengodean diagnosis maupun tindakan yang telah diberikan kepada pasien, menuliskan kode diagnosis dan tindakan pada berkas rekam medis dan lembar verifikasi serta entry data kode ke SIMRS, melakukan grouping diagnosis dan tindakan pada aplikasi INA CBGs, mengumpulkan berkas klaim per tanggal kunjungan kemudian menyerahkan petugas verifikasi untuk dilakukan verifikasi internal, merevisi berkas klaim yang belum lolos verifikasi internal, melakukan print out hasil grouping untuk diklaimkan kepada petugas BPJS. Hambatan yang ada dari faktor SDM petugas coding, dokter, dan perawat yaitu terbatasnya jumlah petugas coding, dokter tidak mengisi resume dengan lengkap, dan perawat mengembalikan berkas rekam medis dari bangsal lebih dari 2x24 jam, dari faktor mesin yaitu server rumah sakit sering mati dan jaringan internetnya sering error, serta dari faktor metode/cara yaitu belum ada prosedur tetap dan job description petugas coding khusus JKN atau INA CBGs serta belum ada prosedur tetap pelaksanaan JKN.
Background: Coding officers have a very important role in the implementation of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) program. After JKN program held, the activities coding officers in Instalation Medical Record RSU PKU Muhammadiyah Purworejo become more. As for the implementation JKN program, there are still barriers in the implementation of coding officers. The barriers affect the BPJS process claims, the longer in filling a claim, then the longer the hospital also received the reimbursement claims of service rendered to patient. Purposes: Knowing all activities of the coding officers of implementation JKN and knowing factors inhibiting activities of coding officer in the implementation of JKN rogram. Method : This type of research is a descriptive study with a qualitative approach to the design and cross sectional. Subjects were 2 coding officer. Object under study is all activities of the coding officers of implementation JKN. Techniques of data collection by interview, observation and study documentation. Result: The activities coding officers in the implementation of JKN program at RSU PKU Muhammadiyah Purworejo are check the patient medical history, submitted medical record incomplete to doctor, check the completeness file claims, encodes the diagnosis and actions have been given to patients, write code diagnosis and action on the medical record file and sheet verification and then entry on SIMRS software, grouping diagnosis and action on INA CBGs application, collecting file a claims as of visits and then submit to verification officer for internal verification, revise the claim file that has not escaped the internal verification, print out the results of grouping to be sent to BPJS officer. Barriers that occur in the implementation of man seen are coding officers, doctors, and nurses are the limited number of coding officers, doctor don not fill out a resume completely, nurses restore the medical records more than 2x24 hours, from factor machine (tool) are server hospital are often die and internet network are often error, and factor method are there is no standard operating procedur especially JKN and there is no job description coding officers.
Kata Kunci : Hambatan, petugas coding, JKN, INA CBGs