Peran Modal Sosial dalam Pengembangan Koperasi Al Mawaddah (Studi pada Koperasi Simpan Pinjam Al Mawaddah di Pasar Sambilegi, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta)
ANGGUN WAHYU D, Dra. Agnes Sunartiningsih, MS.
2015 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)Hadirnya Pasar Modern di tengah-tengah masyarakat menjadi permasalahan bagi pedagang pasar tradisional. Namun, masih ada beberapa pihak yang masih menaruh perhatian pada para nasib pedagang tersebut. Salah satunya adalah Pustek UGM yang membuat Program Kelas pasar. Keluaran dari Program Kelas Pasar ini adalah dibentuknya koperasi pasar seperti Koperasi Al Mawaddah di Pasar Sambilegi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti membutuhkan informan yang ditentukan dengan cara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Terdapat 16 informan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran modal sosial dalam pengembangan Koperasi Al Mawaddah di Pasar Sambilegi. Pemilihan lokasi ini karena Pasar Sambilegi adalah pasar tradisional yang terletak di pinggir Kota Yogyakarta yang dekat dengan mall sehingga omzet pedagang menurun, kemudian Pasar Sambilegi sebagai pilot project Dinas Pasar Sleman, serta karena Program Kelas Pasar berakhir pada bulan Desember 2013 sehingga koperasi ini tergolong masih baru. Modal sosial memang berperan dalam pengembangan koperasi namun ada beberapa kendala yaitu: Pertama, sikap tegas dan demokratis pengurus tapi ada anggota yang berlaku curang dengan meminjam uang mengatasnamakan pedagang lain tanpa seizinnya. Kedua, rasa solidaritas pengurus dan anggota cukup baik seperti ketika ada anggota yang tidak mampu membayar maka tanggung renteng menjadi solusinya. Namun, terkadang masih ada masalah ketika pembagian dana pinjaman yang dirasa anggota kurang adil. Ketiga, kepercayaan yang membuat administrasi dalam koperasi menjadi mudah terkadang menimbulkan masalah yaitu ketika membutuhkan pinjaman maka anggota hadir dan setelah memperoleh pinjaman maka anggota tersebut tidak hadir dan hanya menitipkan angsuran pada anggota lainnya. Selain itu ada beberapa kesepakatan yang justru bertentangan dengan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 seperti kesepakatan bunga sebesar 2%, kesepakatan membolehkan pinjam mengatasnamakan anggota, dan kesepakatan pembagian SHU secara merata. Dari temuan tersebut terlihat bahwa kemampuan yang dimiliki pengurus masih terbatas. Selain itu, pengurus dan anggota belum memandang bahwa melegalkan status hukum koperasi adalah hal yang perlu. Hal ini karena keterbatasan modal yang dimiliki serta tidak adanya sarana yang mendukung serta ketidakmauan pengurus apabila urusan koperasi dicampuri oleh pihak luar. Pengurus berprinsip bahwa yang penting kepentingan anggota selama ini sudah terlayani sehingga tidak terlalu memikirkan status hukum koperasinya. Diharapkan apabila sudah terpenuhi semua syaratnya maka koperasi dapat melegalkan status hukumnya sehingga pengelolaan koperasi lebih terpantau dan koperasi lebih dipercaya dalam mengembangkan lembaganya.
Modern Market Presence in the midst of society becomes a problem for traditional market traders. However, there are still some who are still paying attention to the fate of the traders. One is the Pustek UGM that mak Program Kelas Pasar. The output of this program is the establishment of the cooperative markets such as Koperasi Al Mawaddah in Sambilegi Market. This study used a qualitative approach with descriptive analysis. To obtain the required data, researchers need informant determined by purposive sampling. The research was conducted by observation, interviews, documentation, and literature. There are 16 informants in this study. This study aims to determine the role of social capital in the development of Koperasi Al Mawaddah in Sambilegi Market. The selection of this location because Sambilegi Market is a traditional market located in the outskirts of Yogyakarta, which is close to the mall so that turnover decreased trader, then as a pilot project Office Market Sleman, as well as the Program Kelas Pasar ended in December 2013, so it is still relatively new cooperative. . Social capital is instrumental in the development of cooperatives, but there are some constraints, namely: First, assertiveness and democratic member of the board but no cheating by borrowing money on behalf of other traders without permission. Second, the solidarity committee and members quite as good as when there is a member who can not afford it and severally be the solution. However, sometimes there are problems when the distribution of the loans were deemed unfair members. Third, confidence in the administration of the cooperative makes it easy sometimes cause problems, namely when the need of a loan, the members present and after obtaining the loan then the member is not present and only leave installment on other members. In addition, there is some agreement that it is contrary to the Decree of the Minister of Cooperatives and Small and Medium Enterprises of the Republic of Indonesia Number 96 / Kep / M.KUKM / IX / 2004 as a 2% interest agreement, the agreement allows the loan on behalf of members, and SHU-sharing agreement in evenly. From these findings it appears that the ability of the board is still limited. In addition, administrators and members have not looked at that legalizing the status of cooperative law are things that need. This is due to the limited capital owned and the absence of means of support and unwillingness cooperative affairs administrators if interfered by outside parties. Board an important principle that the interests of members have been served so far not too concerned about the legal status of cooperatives. Expected if all the conditions are met, the cooperative can legalize their legal status so that a more cooperative management and cooperative monitored more believable in developing institutions.
Kata Kunci : Social capital, Cooperative Market, Sekolah Pasar UGM