PERBANDINGAN TINGKAT STRES PADA PASIEN JANTUNG KORONER DAN PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK DOKTER KELUARGA KORPAGAMA UGM

RAHMA ANGGRAINI, dr. Wahyudi Istiono, M.Kes; Purwanta, S.Kp., M.Kes

2015 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Stres berkaitan erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner (PJK). Prevalensi penyakit jantung di Indonesia sebesar 7,2% berdasarkan wawancara dan berdasarkan riwayat yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan sebesar 0,9%. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan tingkat stres pada pasien jantung koroner dan pasien hipertensi di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada, Kecamatan Depok, Sleman. Bahan dan Cara: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik studi komparatif dengan pendekatan secara cross-sectional. Subyek penelitian adalah pasien jantung koroner dan pasien hipertensi usia > 50 tahun yang tercatat sebagai pasien di Klinik Dokter Keluarga Korpagama UGM, bertempat tinggal di Kecamatan Depok, Sleman. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Alat penelitian yang digunakan kuesioner. Analisis statistik yang dipergunakan adalah rumus uji Mann-Whitney U Test. Hasil : Didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden hipertensi dan jantung koroner yang memiliki tingkat stres normal yaitu sebanyak 26 orang (86,7%) responden dengan hipertensi dan penyakit jantung koroner. Selanjutnya, pada pasien hipertensi yang memiliki tingkat stres ringan sebanyak 3 orang (10%) dan tingkat stres sedang sebanyak 1 orang (3,3%), sedangkan pada pasien jantung koroner yang memiliki tingkat stres ringan sebanyak 4 orang (13,3%). Pada analisis bivariat diperoleh nilai Z sebesar 0,000 dengan p = 1,000. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan tingkat stres yang signifikan antara pasien jantung koroner dan pasien hipertensi di Klinik Dokter Keluarga Korpagama UGM.

Background: Coronary Heart Disease (CHD) is a major cause of morbidity and mortality in worldwide. Stress is closely related to an increased risk of coronary heart disease (CHD). The prevalence of heart disease in Indonesia by 7.2% based on the interviews and based on the history of diagnosed by health personnel of 0.9%. Objective: To determine the ratio of stress levels in patients with coronary heart disease and hypertension patients in Klinik Dokter Keluarga Korpagama UGM. Materials and Methods: This study is descriptive analytic method comparative study with cross-sectional approach. Subjects were patients with coronary heart disease and hypertension patients aged > 50 years were recorded as a patients in Klinik Dokter Keluarga Korpagama UGM, residing in Depok, Sleman. Sampling was done by total sampling. Research tool used questionnaires. Statistical analysis is the formula used Mann-Whitney U Test. Results: There were the result that most of the respondents with hypertension and coronary heart disease who have normal stress levels are as many as 26 people (86.7%) respondents with hypertension and coronary heart disease. Furthermore, in hypertensive patients who have mild stress levels as much as 3 people (10%) and stress levels are as much as one person (3.3%), whereas in patients with coronary heart disease who have mild stress levels as much as 4 people (13.3%). In bivariate analysis obtained Z value of 0.000 with p = 1.000. Conclusion: There was no significant difference in stress levels between patients with coronary heart disease and hypertension patients in Klinik Dokter Keluarga Korpagama UGM.

Kata Kunci : tingkat stres, penyakit jantung koroner, hipertensi