Laporkan Masalah

PERJALANAN DI RUANG ANTARADISKURSUS CULTURAL STUDIES SEBAGAI GERAKAN SOSIAL BARU(Tentang KUNCI Cultural Studies Center)

Ali Minanto, Dr. Budiawan

2023 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media

Respons intelektual Indonesia terhadap sosok pemikiran baru yang "diimpor" dari Barat sangat menarik untuk diperbincangkan. Intelektual Indonesia seringkali teijebak pada selebrasi pemikiran yang diintroduksi dunia oksidental. Setelah gegap gempita perdebatan seputar posmodemisme di awal 1990-an, tema cultural studies menjadi "buah bibir" selanjutnya yang sangat menggoda. Pemikiran ini menemukan momentumnya di Indonesia dengan diselenggarakannya berbagai pusat-pusat kajian Cultural Studies secara formal dan nonformal. Cultural Studies tidak hanya mendapat respons dari lembaga akademis, tetapi juga merangsang kreativitas kelompok-kelompok intelektual non akademis dengan mendirikan lembaga penelitian dan kajian pemikiran ini. Riset ini berusaha menemukan jejak diskursivitas culture studies (CS) yang diproduksi KUNCI. KUNCI adalah satu dari banyak sekali lembaga yang mencoba mengintroduksi dan mengembangkan pemikiran CS yang masih cukup konsisten. KUNCI cukup aktif melakukan penelitian dan penyebaran gagasan CS dalam bentuk news letter, makalah, artikel, website, dan proyek-proyek yang bersentuhan langsung dengan realitas kebudayaan. Gagasan CS KUNCI yang berproses lebih dari satu dasawarsa menemukan banyak momentum dalam perjalanannya. Dengan pendekatan Foucauldian, riset ini akan melakukan penelusuran jejak diskursivitas CS KUNCI dengan melihat patahan sejarah (diskontinuitas) pemikirannya. Pendekatan ini juga digunakan untuk membongkar relasi kuasa yang berlangsung dalam suatu diskursus CS yang dianggap 'normal'. Riset ini akan menemukan perkembangan dan pergeseran diskursus CS di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Pergeseran yang teijadi bisa diakibatkan karena gesekan yang dialami KUNCI dengan kelompok-kelompok penggiat diskursus kebudayaan lain, juga peijumpaannya dengan kelompok-kelompok kepentingan yang mengusung isu tertentu. Di titik inilah keberadaan CS perlu ditatap ulang untuk memastikan apakah pergeseran-pergeseran sinkronik dalam pemikirannya tetap raengemban tugas intelektualnya sebagai pemikiran yang membebaskan, memberdayakan, berpihak pada kelompok-kelompok maijinal sebagaimana idealisme CS, atau kelompok-kelompok pengusung CS hanya terlalu asyik merayakan euforia intelektual (?) atau jangan-jangan pergeseran yang terjadi sebagai kompromi dari proses negosiasi yang terbangun antara kelompok penggiat CS dan berbagai kepentingan (?). Riset ini juga ingin menyandingkan CS dengan Gerakan Sosial Baru (GSB) yang berusaha membangun format gerakan yang beda dengan gerakan sosial klasik. GSB tidak berpretensi untuk melawan struktur politik makro, tapi berusaha merayakan gerakan kultural partikular dengan mengusung beragam isu. Penyediaan ruang bagi heterogenitas dan artikulasi kepentingan pelbagai kelompok menyulut isu keragaman budaya.seperti multikulturalisme dan politik identitas dalam level yang berbeda. CS dengan semangat yang sama hams tetap menjaga kritisisme sebab tidak menutup kemungkinan keberagaman yang ada justm teijebak dalam fragmented pluralism.

Indonesian intellectual responses on figures of new thinking imported from the western world are interesting to discuss. Indonesian intellectuals often trapped in the celebration of the new thinking introduced by the occidental world. After the uproar of debates surrounding postmodernism in the early 1990, the theme of cultural studies became the next tempting discourse. This thinking found its momentum in Indonesia when various cultural studies centers were established both formally and informally. Cultural Studies not only get a response from the academic institutions, but it also stimulates the creativity of non-academic intellectual groups who then established research and study center on this thinking. This research tries to track down the discourse of Cultural Studies (CS) produced by KUNCI, an institution that introduce and develop CS in Yogyakarta. KUNCI is quite active doing research and spreading the CS idea using newsletter, papers, articles, websites and projects in direct contact with cultural reality as its media. KUNCI's CS idea has proceeded more than a decade and it has found many momentums along the way. Using the Foucauldian approach, this research will track down KUNCI's CS discourse by observing the historical fracture (discontinuity) of its thinking. This approach will also be used to demolish power relation occurred in a considered-normal CS discourse. This research will find the development and shifting of CS discourse in Indonesia, especially Yogyakarta. This Shifting happens because of fnction between KUNCI and other group of cultural discourse activists, and KUNCI's encounter with interest groups that carries certain issue. At this point, the existence of CS needs to be reconsidered to ensure if the synchronic shifting in its thinking continues on carrying its intellectual task as a thinking that frees, empowers and sides with the marginal group just like CS idealism, or if these CS bearer groups are too busy celebrating their intellectual euphoria (?) or if the shifting happen only as a compromise of a negotiation process build between CS bearer groups and various interest groups (?). This research also wants to put CS next to New Social Movement (NSM) that tries to build a movement form different from the classic social movement. NSM doesn't pretense to fight the macro political structure, it tries to celebrate particular cultural movement by bearing various issues in micro scale (micropolitics). The accommodation of space for heterogenity and articulation of various groups ignites cultural diversity issues such as pluralism, multiculturalism and identity politics at different levels. CS with the same spirit should maintain criticism because it is possible that the existing diversity trapped into a fragmented pluralism.

Kata Kunci : Cultural Studies^ Discourse^ KUNCI, New Social Movement

  1. S2-PAS-2012-AliMinanto-abstract.pdf  
  2. S2-PAS-2012-AliMinanto-bibliography.pdf  
  3. S2-PAS-2012-AliMinanto-tableofcontent.pdf  
  4. S2-PAS-2012-AliMinanto-title.pdf