Laporkan Masalah

Perbandingan Kenyamanan Bernapas Antara Pressure Trigger dan Flow Trigger pada Pressure Support Ventilation

SETIAWATI, Ari, Dr. Calcarina FRW, Sp.An, KIC

2010 | Tesis-Spesialis | PPDS I Anestesiologi dan Reaminasi

Latar Belakang: Sistem trigger pada ventilator generasi baru yang paling ban yak digunakan saat ini adalah flow trigger dan pressure trigger. Kebanyakan penelitian hanya mernbandingkan respon fisiologis terhadap sistern trigger flow dan pressure. Belum ada penelitian yang menilai dan membandingkan kenyarnanan pasien bernapas antara dua sistem trigger tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kenyarnanan bemapas antara flow trigger dan p ressure trigger pada PSV untuk menemukan sistem trigger yang paling nyaman bagi pasien. Desain Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah uji klinis acak menyilang dimana setiap subyek diperlakukan sebagai eksperirnen maupun kontrol. Subyek penelitian adalah pasien-pasien yang menggunakan ventilasi mekanis dengan mode PSV yang memenuhi kriteria inklusi eli ICU RSUP Dr Sardjito Y ogyakarta. Metode Penelitian: Subyek penelitian aclalah pasien clengan ventilasi mekanis yang memenuhi kriteria penyapihan dan telah menggunakan mode ventilator PSV 8-10cmH20 dengan hemodinamik stabil selama minimal 30 menit. Kriteria ekslusi adalah pasien dengan COPD, menderita stroke dan penyakit nel}romuskuler. Randomisasi penentuan perlakuan pertarna yang diberikan kepada subyek penelitian dilakukan dengan cara simple random (acak sederhana). Selanjutnya sistem trigger pertama diberlakukan pada subyek dan dilakukan pengamatan pola napas (Tidal Volume, Minute Ventilation, Respiratory Rate dan saturasi oksigen rata-rata) dan hemodinamik ( Tekanan Darah dan Denyut Nadi) se~ama 30 menit. Kenyamanan dinilai dengan Visual Analogue Scale 1 OOmm (VAS). Pada 5 menit terakhir pasien diminta untuk menilai kenyamanan bernapasnya dengan menandai pada garis horizontal 1 OOmm VAS. Selanjutnya pengaturan ventilator dikembalikan pada pengaturan awal sebelum penelitian selama 30 menit. Kemudian jenis trigger yang kedua diberlakukan pada pasien selama 30 menit dan dilakukan penilaian dengan cara yang sama dengan prosedur trigger sebelumnya. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kenyamanan bernapas yang bern1akna antara pasien yang menggunakan pressure trigger -1 cmH20 (6,339 ± 1,475 em) danjlow trigger 3 Llmenit (6,892 ± 1, 115 em). Hal ini ditunjukkan oleh nilai p = 0,214 yang > 0,05. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan kenyamanan bemapas antara menggunakan pressure trigger -I cmH20 (6,339 ± 1,475 em) dan flow trigger 3 Limen i (6,892 ± 1, 11 5 em).

Background: Flow trigger and pressure trigger are ventilator triggering system which are commonly used in modem ventilator. Most research nowadays only compares physiologic response to trigger system, but yet there is none that asses patient comfort with certain trigger system. The aim of this research is to compare the patient's breathing comfort between flow trigger and pressure trigger in PSV mode to find out which trigger is more superior than other related to patient comfort. Research Design: The research design was cross over randomized clinical trial, in which each research subject was considered as both experiment and control at once. Research subject was mechanically ventilated patients with PSV mode in the ICU of Dr Sardjito Hospital. Material and Methode: Research subject was mechanically ventilated patients who met the weaning criteria and haemodynamically stabile in PSV 8-10 cmH20 for at least 30 minutes. The exclusion criteria was patients with COPD, suffering from stroke and neuromuscular disorder. Triggering system for the first procedure was determined by simpel random sampling. It was applied for 30 minutes, during which the breathing pattern (Tidal Volume, Minute Ventilation, Respiratory Rate, Oxygen Saturation) and Hemodynamic (Blood Pressure and Heart Rate) were recorded. Breathing comfort was measured with Visual Analogue Scale 1 OOmm (VAS). Subject was asked to mark his/her breathing comfort on the 1 OOmm horizontal line VAS in the last 5 minutes of the procedure. The fi rst procedure was completed after subject had marked on the 1 OOmm VAS. Then trigger system was returned to the basic setting. After breathing for 30 minutes in the basic setting subject was observed for the second trigger in the same procedur as the first one. Result: Breathing comfort between pressure trigger -1 cmH20 (6,339 ± 1,475 em) and jlow trigger 3 Llmenit (6,892 ± 1,11 5 em) showed no significant difference with p value = 0,214 which is >0,05. Conclusion: There was no difference of breathing comfort between pressure trigger -1 cmH20 and flow trigger 3 Limen i

Kata Kunci : Kenyamanan bernapas, Flow trigger, Pressure trigger, PSV, VAS

  1. S2-FKU-2010-Ari_Setiawati-BIBLIOGRAPHY.pdf  
  2. S2-FKU-2010-Ari_Setiawati-TABLEOFCONTENT.pdf  
  3. S2-FKU-2010-Ari_Setiawati-TITLE.pdf