Laporkan Masalah

Peranan Yayasan Karya Cipta Indonesia sebagai pengelola royalti atas performing rights lagu atau musik untuk kepentingan komersial :: Studi di Kota Yogyakarta

YOELIANTO, Roedy, Prof. Dr. M.Hawin, S.H., LL.M

2010 | Tesis | S2 Magister Hukum

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan yuridis normatif. Tujuan penelitian adalah untuk mencari jawaban permasalahan yaitu bagaimana pelaksanaan pemungutan dan pengelolaan royalti yang dilakukan oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia atas perfomling rights lagu atau musik untuk kepentingan komersial di kota Yogyakarta dan bagaimana kendala yang dialami Yayasan Karya Cipta Indonesia dalam pelaksanaan pemungutan dan pengelolaan royalti atas performing rights lagu atau musik untuk kepentingan komersia1 dan bagaimana upaya menyelesaikannya. Penekanan penelitian terletak pada penelitian kepustakaan yang dilakukan melalui studi dokumen atas bahan hukum primer, yaitu UU No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Bahan Hukum sekunder meliputi berbagai kepustakaan mengenai hak cipta, serta bahan hukum tersier yaitu kamus hukum dan kamus umum. Guna mendukung penelitian kepustakaan diadakan penelitian lapangan di kota Yogyakarta. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan komparatif. Data basil penelitian setelah dianalisis diperoleh kesimpulan bahwa peran YKCI dalam pemungutan royalti performing rights lagu atau musik berdasarkan surat kuasa dari pencipta lagu atau musik yang menjadi anggota YKCI. Untuk pengelolaan royaltinya, 70% disalurkan kepada pencipta lagu atau musik dan 30% untuk biaya administrasi dan pengelolaan untuk YKCI dan setiap tahun diaudit Kendala-kendala dalam pemungutan royalti performing rights dan upaya penyelesaiannya antara lain karena rendahnya kesadaran user membayar royalti, kurangnya pemahaman user terhadap UU Hak Cipta khususnya performing rights lagu atau musik, kurang maksimalnya YKCI dalam memungut royalti performing rights mengingat keterbatasan sumberdaya manusia YKCI serta luasnya wilayah teritorial indonesia sehingga menyulitkan dalam memantau dan mengkoordinir user, dan kurang jelasnya Pasal 45 ayat (4) UU Hak Cipta yang menimbulkan penafsiran yang berbeda antara YKCI dengan user. Sedangkan upaya-upaya YKCI dalam mengatasi kendala tersebut dengan mengintensitkan sosialisasi kepada user dan membuka kantor cabang YKCI di beberapa kota besar lain serta menambah sumber daya manusia.

The research using the normative juridical approach. The purpose of the research are to find the answer the problem on how to implement and organize the royalty which conducted by Yayasan Karya Cipta Indonesia for performing rights of songs or music for the commercial purposes in the city of Yogyakarta, and how the constraints that experienced by Yayasan Karya Cipta Indonesia in the implementation of collecting and the management of performing rights royalties for songs or music for commercial interests and how to solve them. The emphasis of the research lies in the research of literature which conducted through the documentary study of the primary legal materials, that is the Copyrights Rule No. 19/2002. The secondary Legal Materials include a variety of literature on copyright, and tertiary legal material, those are the legal dictionaries and general dictionaries. In order to support the literature research, the field inquiry was conducted in Yogyakarta city. The data which obtained were then analyzed qualitatively and comparatively. The conclusion that could be achieved after analizying the data: the role of YKCI in collecting of the performing rights royalties for songs or music based on powers of attorney from the creators of the songs or music that become the members of YKCI. The management of performing rights royalties, 70% is distributed to the creators of songs or music and 30% for the cost of administration and the management of YKCI and wilJ be edited annually. The obstacles in collecting performing rights royalties and the settlement efforts among others are due to low awareness of users to pay the royalties, the lack of user understanding of the Copyright Rule, especially the performing rights for songs or music, the lack of maximation of the YKCI in charge for performing rights royalties, considering the limited human resources of the YKCI and the extent of the territory of Indonesia makes it difficult to monitor the users and YKCl and users have different interpretation on the Copyrights Rule No. 19/2002, article 45, subsection (4). While the efforts of the YKCI in overcoming the obstacles by intensifying the socialization to user and by opening the branch offices ofYKCI in several other major cities and to increase the human resources.

Kata Kunci : Yayasan karya cipta Indonesia,Royalti performing rights lagu atau musik,Komersial

  1. S2-HKM-2010-RoedyYoelianto-Abstract.pdf  
  2. S2-HKM-2010-RoedyYoelianto-Bibliography.pdf  
  3. S2-HKM-2010-RoedyYoelianto-Tableofcontent.pdf  
  4. S2-HKM-2010-RoedyYoelianto-Title.pdf