Laporkan Masalah

Evaluasi Strategi Pengadaan Uang di Bank Indonesia

DWIANTI, Irma, Gundono, Dr., MBA

2008 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Pasal 20 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia menyebutkan bahwa Bank Indonesia merupakan satu satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengatur peredaran uang rupiah. Bank Indonesia melalui Direktorat Pengedaran Uang menjalankan misi dengan memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi layak edar. Hasil Survey Kebutuhan Pecahan Uang yang dilaksanakan Tahun 2006 menunjukkan bahwa lebih dari 50% reponden masyarakat mengatakan bahwa kebutuhannya sudah dipenuhi dengan baik. Pola pengadaan uang di Bank Indonesia saat ini dilakukan dengan cara membeli kertas uang dan mencetakkannya ke perusahaan pencetak uang yang ditunjuk. Cara pengadaan uang melalui mekanisme mencetak uang menuntut biaya yang lebih tinggi namun Bank Indonesia mempunyai kontrol penuh atas jumlah uang yang dicetak dan pemusnahan uang hasil cetak tidak sempuma. Diharapkan dengan pengawasan penuh atas pencetakan uang, pengedaran uang palsu dapat ditanggulangi. Usulan yang ditawarkan untuk menjaga kelanjutan pengadaan uang adalah integrasi melalui strategic alliance dengan pemasok dan pelaksana jasa impor. Integrasi yang diperlukan lebih pada aliran informasi dari upstream ke downstream yang jelas, akurat dan real time. Konsep Supply Chain Management (SCM) dapat dijadikan salah satu altematif untuk menjaga ketersediaan uang di Bank Indonesia. Pencapaian SCM secara fully integrated merupakan jalan panjang yang dimulai dari keputusan manajemen puncak dilanjutkan dengan identifikasi kebutuhan bisnis dan kemudian reengineering untuk kegiatan-kegiatan yang tidak penting dalam sebuah proses pengadaan uang. Kata kunci: Pengadaan kertas uang, pencetakan uang, pengadaan uang.

The article 20 of Undang-Undang Republik Indonesia Number 23 in the year of 1999 as being changed with Undang-undang Republik Indonesia Number 3 in the year of 2004 about Bank Indonesia, mentioned that the Bank Indonesia is the only institution that had the authority to dismiss and arrange the circulation of Rupiah. Directorate of Currency Circulation of Bank Indonesia undertook the mission by satisfying the requirement for Rupiah money in the community in the satisfying number, the appropriate denominations, right on time and in the good condition The survey that was carried out in 2006 about the need for money in community showed that more than 50% respondent said that the requirement for the number of money has been fulfilled The proposal that was offered to maintain continuation of the procurement of money was the integration through strategic alliance with the supplier and the import service provider. The integration needed is of the flow of real-time information from upstream to downstream that was clear, accurate and real time. The Supply Chain Management concept (SCM) could be made one of the alternatives to maintain the availability of money in the Bank Indonesia. The achievement of a fully-integrated SCM is a long road that has to begin from the top management and continue with the identification of the requirement for the business and afterwards re engineering of business process and elimination of the unimportant activities in a process of the procurement of money. Key words : Banknote paper procurement, banknote printing, banknote procurement

Kata Kunci : Pengadaan kertas uang, Pencetakan uang, Pengadaan uang

  1. S2-FEB-2008-IrmaDwianti-Abstract.pdf  
  2. S2-FEB-2008-IrmaDwianti-Bibliography.pdf  
  3. S2-FEB-2008-IrmaDwianti-Tableofcontent.pdf  
  4. S2-FEB-2008-IrmaDwianti-Title.pdf