Sistem remunerasi Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang
PRIYANTI, Dyah Wahyu, Dr. Sugianto A, Sp.S, M.Kes, Ph.D
2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatRumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang adalah rumah sakit jiwa pusat tipe A Pendidikan. Terletak di jl A Yani Magelang dengan luas area kurang lebih 40 Ha, kapasitas tempat tidur rawat inap 750 dan jumlah sumber daya manusia 745 orang. Sejak tahun 2006 pendapatan rumah sakit meningkat tajam sampai kira-kira 300% dibanding tahun 2005. Dengan peningkatan pendapatan ini, jasa pelayanan yang didistribusikan kepada karyawan juga meningkat tajam sesuai Petunjuk Teknis Tatacara Pengelolaan Keuangan lntansi Pengguna PNBP (1998) dari DepKes yaitu sebesar 40% dari pendapatan rumah sakit dalam setahun. Penghitungan jasa pelayanan juga masih sangat sederhana dengan memperhatikan 3 aspek yaitu: keterbukaan, penghargaan dan kebersamaan. Peningkatan jasa pelayanan ini seharusnya diikuti dengan peningkatan motivasi kerja karyawan. Akan tetapi dari hasil observasi peneliti, wawancara kepada sebagian karyawan serta data yang diambil dari hasil supervisi perawat menunjukkan bahwa masih ada ketidak puasan sistem pembagian jasa yang diterapkan sebagai penyebab turunnya motivasi kerja karyawan. Pihak Manajemen rumah sakit berencana menyusun kembali sistem pembagian jasa ini yang diharapkan akan dapat memenuhi harapan dan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhui efektifitas sistem pembagian jasa pelayanan yang dapat diterapkan di RSJ Prof. dr. Soeroyo Magelang. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.Sebagai subyek penelitian adalah individu yang mewakili karyawan RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang dan manajemen rumah sakit.Pengambilan sampel dengan sampel klaster. Dengan jumlah sample 100 orang diharapkan dapat mewakili seluruh karyawan.lnstrumen penelitian yang dipakai adalah kuesioner dengan pernyataan tertutup dan pertanyaan terbuka. Wawancara mendalam sebagai pendukung informasi ditujukan kepada pihak manajemen Variabel terikat pada penelitian ini adalah Persepsi terhadap efektifitas sistem Jasa pelayanan.Variabel-variabel bebas yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah keadilan, kompetensi kontribusi dan kebijakan rumah sakit. Diharapkan dari desain penelitian ini dapat diketahui adanya hubungan yang signifikan antara variable-va riabel tersebut dengan sistem jasa pelayanan yang efektif sehingga hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan kepada pihak manajemen untuk perbaikan sistem yang akan datang
Background: Just in line with its objective, remuneration system is designed with the priority to attract and retrain potential and quality personnel. The expectation is that they will be motivated so that they increase their productivity and quality of service. Since 2006 hospital income has sharply increased as a result of policy an health for poor community and increasing bed capacity for inpatients. According to the current policy the amount of incentives distributed to staff is 40% of hospital income. Therefore the amount of budget for medical service will increase in line with increase of hospital income. The result of observation through i nterview with s orne staff and supervision data of nurses on guard shows that motivation of staff does not increase in line with increase in medical service. Objective: The study aimed to identify factors affecting effectiveness of incentive system at Prof. dr. Soeroyo Mental Hospital of Magelang. Method: This was an analytical quantitative study with cross sectional design. Subject of the study were staff of the hospital. There were 1 00 respondents taken using cluster sampling technique. Research instruments used were questionnaires with 35 closed questions. Scoring using Likert interval scale at a range of 1 (strongly disagree) to 5 (strongly agree). The dependent variable was perception about effectiveness of incentives system. Independent variables consisted of policy of the organization, justice, contribution and competence. Result: The result of statistical analysis showed that variables of policy of organization and justice significantly affected effectiveness of incentive system. Respondents wanted that the policy of incentives system was socialized transparently and involved representatives of staff in the system design/compilation. Absence of incentive system planning team caused individual justice to be considered low by the respondents. Variables of contribution and competence had no significant relationship with effectiveness of incentives system. Respondents perceived that incentive system presently implemented had not recognized contribution and competence as factors that could elevate motivation. Suggestion: Based on result of the study it was suggested that there should be an evaluation on the present incentive system. Planning team of incentive system should be established. Transparency as actualized from socialization of current incentive system was expected to improve effectiveness. Individual justice which included education, extra skills, risk of occupation should be taken into account in incentive system arrangement.
Kata Kunci : Jasa pelayanan,Kompetensi,Kontribusi,Transperansi,Keadilan