DESAIN SISTEM PRODUKSI MINI PLANT HIP PROSTHESIS

Ridho Priutomo, Prof. Ir. Alva Edy Tantowi, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng

2014 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

Fraktur tulang panggul adalah terminologi yang menggambarkan fraktur tulang paha pada daerah pangkal proksimal. Penderita fraktur ini memerlukan tindakan penggantian sambungan tulang dengan hip prosthesis. Jumlah operasi penggantian tulang panggul di Indonesia relatif sedikit apabila dibandingkan dengan negara maju lainya. Faktor tingginya harga menjadi salah satu penyebab sedikitnya jumlah operasi tulang panggul di Indonesia. Hip prosthesis yang digunakan untuk operasi di berbagai rumah sakit di Indonesia merupakan 100% produk impor. Hingga saat ini, belum ada hip prosthesis dalam negeri yang dijual komersial meskipun desain dan prototipe dalam negeri sudah ada. Untuk merealisasikan desain dan prototipe menjadi produk siap komersial maka diperlukan desain sistem produksi dan tata letak mini plant. Desain sistem produksi terdiri dari penetapan produk, kapasitas produksi, bill of material, analisis buat atau beli, Operation process chart, route sheet, waktu standar produksi dan flow process chart. Desain tata letak mini plant dilakukan dengan metode systematic layout planning, yang dimulai dari aliran material, activity relationship chart, activity relationship diagram, space requirement, penentuan kebutuhan luas ruangan, space available, space relationship diagram, develop layout dan evaluasi biaya. Dalam skripsi ini komponen yang akan diproduksi adalah femoral stem dan femoral ball. Hasil desain berupa desain sistem produksi hip prosthesis dan desain tata letak mini plant dengan fasilitas produksi terdiri dari 12 fasilitas termasuk fasilitas produksi menempati area seluas 305 m2. Jangka waktu fasilitas produksi ini didesain untuk operasi selama 10 tahun, dengan BEP sebesar 8403 unit, PBP selama 1,64 tahun, IRR sebesar 37% dan NPV sebesar Rp17.109.561.108.

Kata Kunci : hip prosthesis, systematic layout planning, desain tata letak mini plant, sistem produksi, kelayakan industri