Desain Buku Panduan Wisata Kesenian Reog Ponorogo Versi Kerajaan Bantarangin Sebagai Media Informasi Pemandu Wisata
Yuniarti Sahfitri, Dr. Pitaya S.E.T., M.S.c., H.T.S., C.H.E
2025 | Tugas Akhir | D4 Bisnis Perjalanan Wisata
Reog merupakan salah satu kesenian tradisional Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan budaya. Salah satu versi asal-usul Reog berasal dari cerita Kerajaan Bantarangin. Akan tetapi informasi tersebut belum banyak dikemas secara menarik sebagai media informasi bagi pemandu wisata. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah buku panduan wisata yang mengangkat kesenian Reog Ponorogo versi Kerajaan Bantarangin. Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi media informasi yang membantu pemandu wisata dalam mengenalkan Reog kepada wisatawan secara menarik, komunikatif, dan mudah dipahami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data melalui wawancara, studi literatur, dan observasi, kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan desain buku panduan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah buku panduan yang memuat informasi mengenai sejarah, tokoh-tokoh penting, makna pertunjukan, serta elemen-elemen dalam kesenian Reog yang disajikan secara visual dan informatif. Buku ini bermanfaat dalam mendukung promosi wisata budaya serta menambah wawasan wisatawan tentang Reog Ponorogo dari sudut pandang Kerajaan Bantarangin.
Reog was one of Indonesia’s traditional art forms that held significant historical and cultural value. One version of its origin traced back to the legend of the Bantarangin Kingdom. However, this information had not yet been widely presented in an engaging manner as a medium of information for tour guides. This study aimed to design a travel guidebook that highlighted the Reog Ponorogo art form based on the Bantarangin Kingdom narrative. The guidebook was intended to serve as an informative medium to assist tour guides in introducing Reog to visitors in an engaging, communicative, and easily comprehensible way. The methods used in this research included data collection through interviews, literature review, and observation, followed by the design and development of the guidebook. The final result of this study was a guidebook containing information about the history, key figures, symbolic meanings of the performance, and various elements of the Reog art form, presented in a visual and informative format. This guidebook proved beneficial in supporting cultural tourism promotion and enhancing tourists’ understanding of Reog Ponorogo from the perspective of the Bantarangin Kingdom.
Kata Kunci : Kesenian Reog, Kerajaan Bantarangin, buku panduan wisata, desain informasi, pemandu wisata.