Adaptasi Perempuan pada Perang Irak-Iran (1980-1988) dalam Novel As-Sabiliyat Karya Ismail Fahd Ismail: Analisis Sosiologi Sastra
Fatimah Azzahra, Hamdan, S.S., M.A.
2025 | Skripsi | SASTRA ARAB
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan adaptasi perempuan yang terdampak perang Irak-Iran (1980-1988) dalam novel As-Sabiliyat karya Isma'il Fahd Isma'il dengan menggunakan teori sosiologi sastra. Novel As-Sabiliyat menceritakan tentang berbagai kondisi yang dialami tokoh utama perempuan pada masa perang Irak-Iran (1980-1988) berlangsung. Metode yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah pendekatan kualitatif dan metode deskripstif analitik.
Hasil penelitian terhadap novel As-Sabiliyat karya Isma'il Fahd Isma'il menunjukkan bahwa terdapat tiga adaptasi yang dilakukan oleh tokoh utama wanita pada masa perang Irak-Iran (1980-1988). Tiga adaptasi tersebut adalah adaptasi di pengungsian, adaptasi krisis pangan dan sumber air, dan adaptasi terhadap operasi militer di desa. Adaptasi di pengungsian dilakukan dengan adaptasi kehidupan baru tanpa suami. Kemudian, adaptasi krisis pangan dan sumber air dilakukan dengan memperbaiki aliran sungai dan mengambil persediaan makanan di rumah tetangga. Sementara itu, adaptasi terhadap operasi militer di desa dilakukan dengan interaksi membangun tempat tinggal dan menjaga hubungan baik dengan militer. Penelitian ini menegaskan bahwa sastra dapat menjadi medium untuk merekam realitas sosial perempuan dalam menghadapi dampak perang.
This study aims to reveal the adaptation of women affected by the Irak-Iran War (1980-1988) in the novel As-Sabiliyat by Isma'il Fahd Isma'il using literary sociology theory. The novel As-Sabiliyat tells the story of the various conditions experienced by the female protagonist during the Irak-Iran War (1980-1988). The methods used to analyze this novel are a qualitative approach and descriptive analytical methods.
Research on the novel As-Sabiliyat by Isma'il Fahd Isma'il shows that there are three adaptations made by the female protagonist during the Irak-Iran war (1980-1988). These three adaptations are adaptation in exile, adaptation to food and water crises, and adaptation to military operations in the village. Adaptation in refugee camps involved adjusting to a new life without a husband. Adaptation to food and water crises involved improving river flow and obtaining food supplies from neighboring homes. Meanwhile, adaptation to military operations in the village involved building shelters and maintaining good relations with the military. This study emphasizes that literature can serve as a medium for documenting the social realities faced by women in the aftermath of war.
Kata Kunci : Adaptasi, As-Sabiliyat, Perang Irak-Iran, Perempuan.