Laporkan Masalah

Fandom K-Pop dan Politik di Indonesia: Studi Netnografi Kpopfication Dukungan @aniesbubble Kepada Pasangan Calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Masa Kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024

Aliyyah Shafa Ramadhina Nugroho, Nurul Aini, S.Sos., M.Phil.

2025 | Skripsi | Sosiologi

Penelitian ini membahas keterlibatan fandom K-pop dalam arena politik Indonesia melalui akun media sosial X @aniesbubble selama kampanye Pemilu 2024. Fenomena yang dikenal sebagai Kpopfication menunjukkan bahwa budaya populer, khususnya K-pop, telah berkembang menjadi kekuatan sosial dalam ruang demokrasi digital. Penelitian ini berangkat dari pengamatan bahwa komunitas penggemar K-pop tidak hanya aktif dalam kegiatan hiburan, tetapi juga mulai mengambil peran dalam mobilisasi dan partisipasi politik. Akun @aniesbubble mengadopsi elemen-elemen khas fandom seperti lightstick, photocard, penggunaan bahasa Korea, hingga visual ala K-pop untuk menyampaikan pesan politik dengan gaya yang akrab bagi generasi muda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan netnografi, yang melibatkan observasi daring terhadap konten dan interaksi di akun @aniesbubble serta wawancara online dengan pengikutnya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa fandom K-pop mengalami transformasi menjadi aktor pendukung politik yang aktif, bukan hanya konsumtif. Komunikasi dua arah antara pembuat konten dan audiens memperkuat keterikatan emosional, memperluas jangkauan politik, dan membentuk ruang partisipatif baru. Stereotip penggemar sebagai apolitis mulai bergeser. Penelitian ini menegaskan bahwa budaya digital dan fandom mampu menjembatani kesenjangan antara politik dan generasi muda, membentuk pola komunikasi politik yang lebih inklusif dan relevan di era digital. 

This research discusses the involvement of K-pop fandom in the Indonesian political arena through X's social media account @aniesbubble during the 2024 election campaign. The phenomenon known as Kpopfication shows that popular culture, particularly K-pop, has developed into a social force in the digital democratic space. This research departs from the observation that K-pop fan communities are not only active in entertainment activities, but have also begun to take part in political mobilization and participation. The @aniesbubble account adopts typical fandom elements such as lightsticks, photo cards, the use of Korean language, and K-pop-style visuals to convey political messages in a style that is familiar to the younger generation. The method used in this research is qualitative with a netnography approach, which involves online observation of the content and interactions on the @aniesbubble account as well as online interviews with its followers. The findings show that K-pop fandoms are transforming into active political supporters, not just consumptive ones. Two-way communication between content creators and audiences strengthens emotional attachments, expands political reach, and shapes new participatory spaces. The stereotype of fans as apolitical is shifting. This research confirms that digital culture and fandom are able to bridge the gap between politics and the younger generation, shaping a more inclusive and relevant pattern of political communication in the digital era.

Kata Kunci : Kpopfication, fandom digital, kampanye politik, netnografi, politik digital

  1. S1-2025-473041-abstract.pdf  
  2. S1-2025-473041-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-473041-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-473041-title.pdf