Laporkan Masalah

Taman Literasi dan Ruang Publik Kota Solo dengan Pendekatan Placemaking

Afiffah Awalia Putri Dewi, Ir. Ar. Adi Utomo Hatmoko, M.Arch. IAI., AA.

2025 | Skripsi | ARSITEKTUR

Perancangan Taman Literasi dan Ruang Publik Kota Solo merupakan solusi untuk mengatasi dua permasalahan: keterbatasan fasilitas perpustakaan dan kebutuhan masyarakat akan ruang literasi publik, serta upaya untuk menghidupkan kembali tapak yang telah terbengkalai selama belasan tahun dan menciptakan citra positif bagi kawasan yang selama ini dipandang negatif oleh masyarakat. Perancangan ini mengambil pendekatan placemaking dengan konsep utama "Literasi dalam Ruang, Waktu, dan Interaksi" yang didukung oleh dua konsep pendekatan yakni "Literasi Sebagai Keseharian" dan "Literasi sebagai Karakter Taman Literasi". Tujuan utama perancangan adalah menciptakan ruang publik yang mengintegrasikan fungsi literasi ke dalam aktivitas sehari-hari masyarakat, sekaligus merevitalisasi lahan terbengkalai menjadi ruang publik yang aktif dan positif.

Metodologi perancangan menerapkan prinsip-prinsip placemaking melalui empat komponen utama: Access dan Linkage, Comfort dan Image, Sociability, serta Uses & Activity. Konsep pada zonasi dan tata masa diimplementasikan untuk menciptakan keseimbangan fungsi, mulai dari area yang menghasilkan suara hingga area yang memerlukan ketenangan. Perancangan ini mengadopsi konsep operasional 24 jam untuk mengurangi citra negatif kawasan dan mencegah aktivitas negatif pada malam hari. Hasil perancangan menunjukkan bahwa integrasi fungsi literasi ke dalam ruang publik dapat menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas pembelajaran sambil memenuhi kebutuhan sosial dan rekreasi masyarakat. Perancangan ini tidak hanya menyediakan fasilitas perpustakaan dan area belajar, tetapi juga mentransformasi konsep literasi menjadi bagian alami dari pengalaman ruang publik kota.

Kata kunci: Taman Literasi, Ruang Publik, Placemaking, Literasi.

The design of the Solo City Literacy Park and Public Space is a solution to address two issues: the limitations of library facilities and the community's need for public literacy spaces, and to enliven the site that has been neglected for a number of years and establish a positive image for the area that has been viewed negatively by the people in Solo. A placemaking approach is applied with the main concept of “Literacy in Space, Time and Interaction” supported by two conceptual approaches, namely “Literacy as an Everyday Life” and “Literacy as a Character of Literacy Parks”. The primary objective of the design is to create a public space that integrates literacy functions into the daily activities of the people as well as revitalizing the neglected site into an active and positive public space.

The methodology of the design incorporated the principles of placemaking through four main components: Access and Linkage, Comfort and Image, Sociability, and Uses & Activity. The concept of zoning and mass layouts is implemented to create a balance of functions, ranging from areas that generate noise to areas that require tranquility. The design adopts a 24-hour operational concept to reduce the negative image of the area and prevent negative activities at a late night. The planning outcome shows that the seamless integration of literacy functions into the public space can create an environment that supports learning activities while fulfilling the social and recreational necessities of the society. The planning not only provides library facilities and learning areas, but also transforms the concept of literacy into a natural part of the city's public space experience.

Keywords: Literacy Park, Public Space, Placemaking, Literacy.

Kata Kunci : Taman Literasi, Ruang Publik, Placemaking, Literasi.

  1. S1-2025-478350-abstract.pdf  
  2. S1-2025-478350-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-478350-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-478350-title.pdf