Mina Wisata Kerapu Mariculture Park di Kabupaten Situbondo dengan Pendekatan Hedonistic Sustainability
Dheyang Annisa Widayanti, Labdo Pranowo, S.T., M.Sc.
2025 | Skripsi | ARSITEKTUR
Kabupaten Situbondo, Jawa Timur merupakan wilayah pesisir yang memiliki potensi besar dalam sektor perikanan. Namun, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Program strategis Kabupaten Situbondo berfokus pada pengembangan wisata bahari berkelanjutan, menunjukkan adanya urgensi untuk mengubah potensi perairannya menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Seiring meningkatnya konsumsi ikan, arahan kebijakan ekonomi biru untuk budidaya berkelanjutan semakin mendesak. Ikan kerapu sebagai komoditas unggulan Situbondo memegang peranan dalam ketahanan pangan. Untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, diperlukan upaya budidaya kerapu yang mendukung keberlanjutan ekosistem lingkungan.
Mina wisata Kerapu Mariculture Park di Kabupaten Situbondo dirancang sebagai destinasi yang produktif, rekreatif dan edukatif. Proyek ini bertujuan meningkatkan perekonomian lokal dan kualitas hidup masyarakat melalui optimalisasi sumber daya alam dan komoditas budidaya. Dengan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan, perancangan mina wisata juga berperan sebagai sarana meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui upaya konservasi dan wisata yang berwawasan lingkungan. Pengembangan mina wisata yang merupakan turunan wisata bahari sejalan dengan visi misi dan program strategis dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Situbondo.
Melalui pendekatan hedonistik berkelanjutan dan konsep connecting land, sea, and in between, perancangan yang dituju adalah infrastruktur budidaya produktif yang berkelanjutan dan fasilitas rekreasi yang ramah lingkungan. Mina wisata tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan ikan secara berkelanjutan, tetapi juga menciptakan pengalaman wisata perikanan yang edukatif dan menyenangkan. Dengan demikian, perancangan mina wisata dapat memberi manfaat ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan serta menjadi katalis perubahan, menjadikan Kabupaten Situbondo sebagai model pengembangan wilayah berbasis potensi bahari dan perikanan.
Situbondo Regency, East Java, is a coastal area that has great potential in the fisheries sector. However, this potential has not been optimally utilised. Situbondo District's strategic programs focus on the development of sustainable marine tourism, suggesting an urgency to transform its maritime potential into a driving force of the local economy. As fish consumption increases, blue economy policy guidance for sustainable aquaculture is increasingly crucial. Grouper fish as Situbondo's top commodity plays a role in food security. To achieve sustainable food security, grouper aquaculture efforts are
needed to support the sustainability of the environmental ecosystem.
Marine Tourism ‘The Grouper Mariculture Park’ in Situbondo Regency is designed as a productive, recreational, and educational destination. The project aims to improve the local economy and quality of life through the optimisation of natural resources and aquaculture commodities. By integrating the principles of sustainability, the design of marine tourism also acts as ways to improve the quality of the environment through conservation efforts and environmentally sound tourism. The development of mina wisata, which is a derivative of marine tourism, is in line with the vision, mission, and strategic programs in Situbondo Regency's Regional Spatial Plan.
Through hedonistic sustainability approach and the concept of connecting land, sea, and in between, the intended design is sustainable productive cultivation infrastructure and environmentally friendly recreational facilities. Marine tourism not only fulfils the need for fish food in sustainable ways, but also creates an educational and fun fishery tourism experience. Thus, the design of marine tourism can provide significant economic, environmental, and social benefits and become a catalyst for change, making Situbondo Regency a model of regional development based on marine and fisheries potential.
Kata Kunci : Mariculture, Mina Wisata, Hedonistik Berkelanjutan, Budidaya Kerapu, Pesisir.