Coffee Experience Hub dengan Pendekatan Form Follow Fiction di Yogyakarta
ADAM JOE PUTRA, Nur Zahrotunnisaa Zagi, S.T., M.Sc.
2025 | Skripsi | ARSITEKTUR
Kopi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia lintas generasi, dari kebiasaan sarapan orang tua hingga menjadi gaya hidup kaum muda. Sejak dibawa oleh Belanda dari Malabar ke Batavia pada tahun 1696, kopi telah bertansformasi menjadi elemen budaya yang kuat. Namun, sektor kopi Indonesia, khususnya di Yogyakarta, menghadapi tantangan berupa rendahnya produktivitas di sisi hulu dan kurangnya kesadaran konsumsi bijak di sisi hilir. Menanggapi hal tersebut, diusulkan perancangan Coffee Experience Hub sebagai tipologi arsitektur yang menjadi wadah edukasi dan kolaborasi antara pelaku hulu dan hilir.
Menggunakan pendekatan Form Follow Fiction, rancangan ini menghadirkan narasi ruang yang fleksibel melalui konsep Looping Experience, yang memungkinkan pengunjung mengeksplorasi perjalanan kopi dari hulu ke hilir secara bebas dan berulang. Zona kegiatan terbagi menjadi tiga kategori; Publik (plaza dan perpustakaan yang terbuka), Semi Publik (area berbayar untuk aktivitas edukatif), dan Khusus (ruang produksi dan komunitas).
Prinsip keberlanjutan menjadi visi utama desain, dengan memanfaatkan limbah kopi untuk bahan bangunan dan furnitur, menyediakan ruang sosial yang inklusif, dan meningkatkan kapasitas petani serta barista. Perancangan mencakup skala kawasan hingga furnitur untuk mendukung tujuan edukatif, kolaboratif, dan berkelanjutan dalam memperkuat ekosistem kopi lokal di Yogyakarta.
Coffee has become an essential part of Indonesian society across generations, evolving from a morning ritual for older adults into a lifestyle embraced by the younger generation. Since it was brought by the Dutch from Malabar to Batavia in 1696, the coffee sector, particularly in Yogyakarta, faces challenges such as low productivity on the upstream side and a lack of awareness around mindful consumption on the downstream side. In response, the design proposal of a Coffee Experience Hub is introduced as an architectural typology that serves as an educational and collaborative space connecting upstream and downstream actors.
Using Form Follow Fiction approach, the design presents a flexible spatial narrative through the Looping Experience concept, allowing visitors to freely and repeatedly explore the coffee journey from upstream to downstream. The activity zones are categorized into three types: Public (an open access plaza and library), Semi Public (paid areas for educational activities), and Private (production spaces and community areas).
Sustainability is the core vision of the design, utilizing coffee waste for building materials, creating inclusive social spaces, and enhancing the capacity of farmers and baristas. The design spans from site and landscape planning to building, interior, and furniture design, supporting educational, collaborative, and sustainable goals in strengthening Yogyakarta's local coffee ecosystem.
Kata Kunci : fiksi, pengalaman kopi, hulu dan hilir/fiction, coffee experience, upstream and downstream