BANGUNAN PERKANTORAN GREEN BUILDING DI KOTA BANDUNG DENGAN PENEKANAN SOLARPUNK ARCHITECTURE
Andrian Luqman Saputra, Ir. Adi Utomo Hatmoko, M.Arch.
2025 | Skripsi | ARSITEKTUR
Dalam
kerangka konseptual ini, potensi ekstraksi Energi Baru dan Terbarukan (EBT)
dipelajari dalam skala bangunan, dengan menggunakan model gedung perkantoran di
Bandung, Indonesia. Studi kasus ini akan mengidentifikasi strategi bangunan
hijau dalam memaksimalkan konsumsi energi di dalam bangunan serta secara pasif
menggantikan sistem pendingin, sambil mengekstraksi EBT dari lingkungan
sekitar.
Sumber
energi yang difokuskan adalah sumber EBT yang paling sedikit dimanfaatkan di
Indonesia, seperti biomassa, angin, dan energi surya. Energi surya tersedia
melimpah karena kondisi tropis Indonesia, sedangkan kedekatan lokasi dengan
Stasiun Kereta Bandung akan menyediakan aliran angin yang cukup untuk
menggerakkan Turbin Angin Savonius. Energi biomassa dapat dihasilkan dari
produk sampingan limbah yang dihasilkan oleh aktivitas di dalam gedung.
Energi
yang dikumpulkan akan digunakan untuk mengoperasikan berbagai fitur yang akan
diakomodasi oleh bangunan. Desainnya akan mencakup hubungan spasial antara
sistem bangunan, desain struktural gedung, serta pengalaman pengguna. Naskah
ini akan menjadi penghormatan terhadap Arsitektur solarpunk, dengan konsep
bangunan yang mampu menopang dirinya sendiri dalam hal energi, operasional, dan
layanan.
In this conceptual framework, the potential of extracting New and
Renewable Energy is studied in the scale of a building, using the model of an office
building in Bandung, Indonesia. This case will identify Green Building
strategy on how to maximize the energy consumption in the building and
passively substitute cooling systems in building whilst extracting NRE from the
surrounding.
The energy source will be focused on the least NRE source in Indonesia,
such as biomass, wind, and solar energy. The solar energy is abundance
regarding the tropical condition of Indonesia and the proximity of the Bandung
Train Station will provide enough wind current to power a Savonius Wind
Turbine. The biomass energy can be fueled by the biproduct of the waste created
by the activity of the building.
The collected energy is utilized to power several features the building
will accommodate. The design will include the spatial relationship of the building
systems, the structural design of the building, and the experience of the user.
This manuscript will be a nod to solarpunk architecture, in a way of
self-sustaining building in energy, operational, and service.
Kata Kunci : Office building, Green Building, Solarpunk architecture, Self-sustaining design, Energy efficiency, Sustainable development, New and Renewable Energy