Pelindungan Hukum Terhadap Potret Wajah Yang Dikomersialkan Tanpa Izin Dalam Perspektif Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi Dan Undang-Undang Hak Cipta
Aprilia Desca Tegarani, Prof. M. Hawin, S.H., LL.M., Ph.D.
2025 | Tesis | S2 Magister Hukum
Tesis ini dibuat karena ada kekosongan norma dan ketidakharmonisan pengaturan hukum yang timbul ketika potret wajah seseorang, yang juga dianggap sebagai identitas pribadi karena merupakan bagian dari data biometrik, digunakan untuk keperluan komersialisasi tanpa izin. Potret wajah dianggap memiliki posisi hukum yang unik, karena dilindungi sebagai bagian dari karya fotografi oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dan juga dilindungi sebagai data pribadi karena menjadi bagian dari data biometrik oleh Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi. Potret wajah yang digunakan tanpa izin untuk tujuan komersial menimbulkan persoalan tentang pelindungan hukum yang cukup dan adil terhadap subjek dalam potret. Tesis ini menggunakan penelitian normatif, dengan pendekatan dan analisis dari dua instrumen hukum serta didukung oleh wawancara. Penelitian ini memperlihatkan potensi bahwa Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi dapat memberikan pelindungan lebih kuat terhadap penyalahgunaan potret wajah yang dikomersialisasi tanpa izin kepada subjek potret. Hal ini karena Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi memberikan kontrol penuh atas diri subjek potret sebagai pencegahan pelanggaran hak privasi, dibandingkan Undang-Undang Hak Cipta yang pendekatannya berdasarkan perspektif potret wajah sebagai karya fotografi.
This thesis was written because there is a legal vacuum and inconsistency in the law when a person's portrait, which is also considered personal identity because it is part of biometric data, is used for commercial purposes without permission. A facial portrait holds a unique legal status, as it is protected as part of a photographic work under Law No. 28 of 2014 on Copyright, and also protected as personal data because it constitutes part of biometric data under Law No. 27 of 2022 on Personal Data Protection. The unauthorized use of facial portraits for commercial purposes raises issues regarding adequate and fair legal protection for the subjects in the portraits. This thesis uses normative research, with an approach and analysis of two legal instruments and supported by interviews. This research shows the potential that the Personal Data Protection Law can provide stronger protection against the misuse of facial portraits that are commercialized without permission from the subjects of the portraits. This is because the Personal Data Protection Act grants full control over the portrait subject as a preventive measure against privacy rights violations, unlike the Copyright Act, which adopts an approach based on the perspective of the portrait as a photographic work.
Kata Kunci : Potret Wajah, Data Biometrik, dan Komersialisasi Tanpa Izin.